JAYAPURA (PT) – PT. Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Papua Perseroda menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), Jumat (31/1/2025). Ada dua agenda utama, yakni penetapan komisaris independen dan penyesuaian Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
Manager Kepatuhan Jamkrida Papua, Yullet Manuputty, menjelaskan bahwa penetapan Wahyu Wijanarko sebagai komisaris independen merupakan kewajiban sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Masa jabatan komisaris sebelumnya berakhir pada 4 Februari, sehingga kami menggelar RUPS LB untuk menetapkannya,” ujarnya.
Untuk agenda penetapan KBLI, menurutnya perusahaan harus mendaftar secara online untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB). Hal ini menjadi keharusan dalam regulasi terbaru. “Jika tidak mendaftar, maka perusahaan akan dianggap tidak terdaftar. Jamkrida Papua saat ini masuk dalam kode KBLI 615131 sebagai perusahaan penjaminan konvensional,” ucapnya.
Ia menyatakan, pihaknya akan berusaha agar bisnis bisa lebih baik dari tahun sebelumnya dan menjadi perusahaan BUMD terbaik. “Sebagai satu-satunya BUMD di sektor penjaminan, kami mengutamakan kepentingan Orang Asli Papua (OAP),” ucap Yullet.
Sementara itu, Sekretaris Jamkrida Papua, Sony Krisifu mengaku pihaknya juga telah bertemu dengan Penjabat Gubernur Papua. Pertemuan ini untuk melaporkan perkembangan bisnis Jamkrida Papua. “Kami mendapat pertanyaan terkait pertumbuhan usaha. Kami laporkan bahwa salah satu bisnis kami telah membuat pertumbuhan laba meningkat hingga tiga kali lipat,” kata Sony.
Selain itu, Jamkrida Papua berencana membuka akses penjaminan bagi seluruh kabupaten/kota di Papua. “Kami akan mengundang para bupati untuk duduk bersama dan memastikan bahwa penjaminan diberikan ke Jamkrida Papua” ujar Sony. Ke depan, lanjutnya, Jamkrida Papua akan semakin proaktif dengan menjalin kerja sama dengan Bank Papua serta pemerintah kabupaten/kota lainnya. Pihaknya berkomitmen menjalankan arahan Pj Gubernur Papua untuk memperkuat peran Jamkrida Papua dalam mendukung ekonomi daerah.
“Jika kerja sama ini terealisasi, berarti ada pengembangan signifikan dalam bisnis Jamkrida. Kami ingin berkontribusi dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Provinsi Papua,” kata dia. (Dian)