JAYAPURA – Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar-RI) akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk mewujudkan pembangunan homestay di Puncak Gunung Cartenz pada tahun ini (2017-red).

“Untuk pembangunan homestay ini akan dimulai kembali tahun 2017 dan akan dikoordinasikan kembali dengan Pemerintah Provinsi Papua,”ungkap Kasubdit Strategi dan Prototipe Destinasi Kementerian Pariwisata RI, Hari Ristanto kepada wartawan disela-sela Rapat Koordinasi Forum OPD Bidang Pariwisata di Grand Abe Hotel Jayapura, Rabu (15/03).

Menurut Hari Ristanto, pembangunan homestay tersebut sejalan dengan program Kemenpar-RI tahun ini yang menetapkan tiga program prioritas. Yakni digital tourism, homestay (pondok wisata) dan kedua konektivitas udara. Ketiga program ini diharapkan selaras dengan program pengembangan pariwisata di Provinsi Papua.

Pengembangan program digital tourism, kata Hari Ristanto, sangat penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan secara signifikan di Indonesia maupun di daerah. Mengingat, kunjungan wisatawan ke Indonesia sangat rendah disebabkan masalah keamanan.

“Faktor keamanan secara keseluruhan mempengaruhi wisatawan asing maupun lokal di Indonessia,”ujarnya.

Prioritas juga diberikan untuk program konektivitas udara. Pasalnya, sekitar 75% kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya seat pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target tahun 2017 hingga 2019 mendatang.

“Tersediaannya kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016,”katanya.

Sedangkan untuk target 15 juta Wisman tahun 2017 membutuhkan tambahan 4 juta seat. Untuk target 18 juta wisman tahun 2018 membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat, sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat atau menjadi 10,5 juta seat pesawat.

Untuk memenuhi tambah 4 juta seat dalam mendukung target 15 juta wisman pada 2017, Kemenpar melakukan Strategi 3 A (Airlines, Airport & Air Navigation, Authorities) yang diawali dengan melakukan nota kesepahaman (MoU) kerjasama dengan perusahaan penerbangan Indonesia dan asing; PT Angkasa Pura I & II dan AirNav Indonesia.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua, Drs. Yoseph IS Matutina, SSos, Msi mengatakan pengembangan pariwisata di Papua akan dilakukan berdasarkan lima wilayah adat di Provinsi Papua.

Contohnya di Kabupaten Biak dan Supiori. Kedua daerah ini menjadi fokus utama pengembangan pariwisata, dan tahun kemarin sudah dilakukan pembangunan infrastruktur.
Sementara diwilayah Kota dan Kabupaten Jayapura tempat-tempat destinasi pariwisata akan dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

“Papua akan menjadi tuan rumah PON XX tahun 2020, sehingga objek wisata di kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah PON akan kita kembangkan,”tandasnya. (ing/al)

LEAVE A REPLY