JAYAPURA (PT) – Jumlah kasus HIV/AIDS sampai triwulan I tahun 2019 yang telah dilaporkan melalui sumber data surveilans AIDS Dinas Kesehatan Provinsi Papua sebanyak 40.805 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai, MKes mengatakan, dari temuan kasus HIV/AIDS yang dilaporkan terbanyak kabupaten Nabire sebanyak 7.436 kasus, Kota Jayapura ada 6.765 kasus dan Kabupaten Jayawijaya ada 6.242 kasus.

“Berdasarkan laporan bulanan data layanan medis penderita HIV/AIDS Dinas Kesehatan Provinsi Papua s/d Maret 2019, jumlah ODHA yang masuk perawatan 33.955 Orang,” katanya.

Sementara itu, jumlah ODHA yang pernah ARV 21.788 orang, ODHA ON ART (Rutin menerima ARV) 6.534 orang, ODHA yang Loss to Follow Up 7.597 orang, yang meninggal 2.956 orang dan STOP 168 orang.

Dikatakan, melihat angka cakupan ODHA yang menerima ARV secara rutin (On ARV) dan tingginya Loss To Follow Up menjadi permasalahan di Provinsi Papua ada beberapa faktor penyebabnya antara lain masih tingginya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.

Sehingga ODHA malu datang ke layanan, jarak yang jauh untuk ke layanan ARV, biaya transportasi yang tidak memadai untuk ODHA datang ke layayan ARV, rendahnya keterlibatan ODHA untuk keberhasilan pengobatan.

“Rendahnya keterlibatan Keluarga dalam proses perawatan,” jelasnya.

Untuk menjawab permasalahan itu, Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun ini rencananya akan memperluas layanan ARV sampai ke puskesmas, memperkuat petugas kesehatan dalam konseling kepatuhan minum ARV, mendorong keterlibtan kader kesehatan dalam pendampingan ODH.

Memperkuat kelompok dukungan sebaya dalam pendampingan, meningkatkan peran petugas kesehatan dalam kunjungan rumah ODHA, meningkatkan upaya perawatan berbasis rumah dan upaya perawatan berbasis masyarakat.

Diakui, sejak tahun 1992 sampai dengan triwulan pertama tahun 2019 (31 Maret 2019) sebagai data komulatif, HIV sebanyak15.935 kasus dan AIDS sebanyak 24.870 kasus.

Data kumulatif temuan kasus HIV/AIDS terlihat besar, tetapi jika dilihat temuan kasus yang dilaporkan oleh kabupaten/kota melalui Surveilans AIDS dalam 5 tahun terakhir bervariasi pada tahun 2014 sebanyak 4.453 kasus, tahun 2015 sebanyak 4.251 kasus, tahun 2016 ada 3.773 kasus, tahun 2017 ada 3.724 kasus dan tahun 2018 ada 3.309 kasus.

“Namun, ada beberapa kabupaten yang belum melaporkan kasus secara lengkap setiap tahunnya,” imbuhnya.(ing/rm)

LEAVE A REPLY