JAYAPURA – Presiden Jokowi berkeinginan bahwa saat meresmikan pasar mama-mama Papua semua los pasar telah diisi oleh para pedagang yakni mama-mama Papua.

Demikian diungkapkan Kelompok Kerja (Pokja) Pasar Mama-Mama Papua saat menemui Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM di ruang kerjanya, Selasa kemarin.

“Yang jelas bapak Presiden Jokowi mau meresmikan pasar mama-mama Papua ketika sudah ada pedagangnya. Jadi bukan gedung pasarnya yang kosong tapi sudah ada yang berjualan,”ungkap Ketua Kelompok Kerja (Pokja Papua) Judith Dipodeputro.

Selain itu, Presiden juga menegaskan bahwa tidak ingin ada praktek jual beli los atau kios karena dikhawatirkan akan muncul masalah baru lagi. Sebab, mama-mama Papua merasa khawatir los pasar itu gunakan untuk hal-hal lain karena sudah diperjual belikan.

Dia menambahkan, kalau nantinya ada LSM yang peduli pihaknya mempersilahkan bersama Pemkot Jayapura untuk melakukan pembinaan terhadap semua pedagang suku asli yang berhak mendapat hak yang sama.

Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM juga menyampaikan perlu ada pembicaraan soal pemeliharaan gedung, listrik, air dan sebagainya.

“Memang perlu diorganisir agar pasar ini bisa berjalan dengan baik,”imbuhnya.

Selain itu, dipandang perlu ada pengelolaan lahan parkir mengingat lokasi pasar berada di tengah kota dan areal pasar sempit. Bahkan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Percetakan merupakan jalan tersibuk di Papua karena berada di tengah kota.

“Pasar mana saja, misalnya pemeliharaan kran air, gedung dan seterusnya biar di Jakarta juga sama aja. Karena ini ditengah kota sehingga kelembagaan sangat penting,”ucapnya. (tim)

LEAVE A REPLY