JAYAPURA – Secara nasional target investasi Provinsi Papua pada tahun 2016 berada pada urutan kedua Se-Indonesia yang mencapai Rp 40.5 triliun atau 20,84 persen setelah Provinsi Jawa Timur yang mencapai 60,11 persen.

Hal ini diungkapkan Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan SDM, Ani Rumbiak saat membuka bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha Se-Provinsi Papua di Hotel Horison Jayapura, Selasa (11/4/2017).

“Tentunya target ini merupakan target kita bersama, namun tantangan yang kita hadapi adalah semakin tingginya persaingan dalam menarik investasi,”ungkap Gubernur Enembe dalam sambutannya.

Menurutnya, pada tahun 2016 Pemprov Papua menargetkan realisasi untuk Penanaman Modal Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 519,5 triliun.

Dijelaskannya, kebijakan investasi di Provinsi Papua diarahkan pada keberpihakan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga kegiatan investasi harus melibatkan dan memberi manfaat yang sebesar-sebesarnya lagi masyarakat.

Diakuinya, keberadaan investasi disamping dapat memberikan keuntungan bagi investasi maka juga diharapkan akan menjadi transformasi teknologi dan kemampuan manajerial yang dapat membangun jawa interpreurship kepada masyarakat.

“Sehingga pada saat dan dalam waktu tertentu masyarakat adat Papua dapat mengola tanah, hutan dan seluruh kekayaan alam lainnya secara mandiri yang menghidupi diri dan keluarganya serta masyarakat disekitarnya atau menjadi tuan di rumah sendiri,”katanya.

Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu provinsi Papua melaksanakan kegiatan penanaman modal kepadal masyarakat dunia usaha yang bertujuan agar perusahaan PMA/PMDN dapat menyampaikan perkembangan perusahaan dan dampaknya terhadap masyarakat.

“Kegiatan ini akan dilakukan secara terus menerus di 5 wilayah adat pada tahun 2017 agar membuka ruang dan waktu untuk perusahaan, guna menyampaikan keberhasilan yang telah dibuat kepada masyarakat dan tantangan yang dihadapinya,”terangnya.

Untuk menarik investor ke Papua maka Pemprov Papua akan terus menerus melakukan pembenahan birokrasi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi penanaman modal dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di Papua.

“Dengan dilimpahkannya seluruh jenis perijinan melalui satu pintu investasi di Papua terus meningkat,”tandasnya. (ing/rm)

LEAVE A REPLY