JAYAPURA – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol. Boy Rafli meminta kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi karena ada oknum yang menginginkan suasana Kota Jayapura dan sekitarnya mencekam.

“Mengenai isu-isu yang beredar, kami berharap masyarakat tetap beraktifitas seperti biasa dan tidak perlu resah,”ungkapnya usai melakukan pertemuan tertutup dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) di Gedung Negara, Sabtu (20/5/2017) malam.

Dijelaskan Kapolda, mengenai beredarnya isu di media sosial sudah pastikan adalah Hoax terutama adanya info-info dalam satu hari ada pembunuhan dan dilakukan oleh pihak-pihak atau institusi tertentu.

“Jadi kalau ada masyarakat yang menerima info seperti ini jangan mudah percaya. Itu sengaja untuk menimbulkan keresahan-keresahan masyarakat di Papua,”ucapnya.

Kapolda menegaskan, saat ini Tim Cyber sedang mencari oknum-oknum pelaku penyebar isu dan tentu kalau mereka dekat kita lebih mudah lagi meringkusnya. Tetapi kalau jauh diperlukan kerjasama dengan teman-teman di daerah lain karena bisa jadi itu kiriman dari luar yang disengaja dikirim ke Papua untuk menimbulkan keresahan.

Ia mengakui, aksi pencurian dengan kekerasan, penganiayaan dan pengroyokan memang telah menimbulkan sejumlah korban sehingga dari kepolisian sudah menjelaskan kepada tokoh-tokoh agama dan masyarakat tentang proses yang terjadi dan proses hukum.

“Jadi kami sudah sampaikan terutama mengenai tindakan pengeroyokan yang terjadi, dimana sejumlah orang sudah ditetapakan sebagai tersangka. Dari 35 orang diperiksa yang positif sampai tadi sore sebanyak tiga orang (pelakunya langsung). Jadi pelaku penganiayaan sudah ditetapkan sebagai tersangka,”terang Kapolda Boy.

Mengenai saran kepada pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli dan pos pengamanan di tempat-tempat rawan, Kapolda Boy menambahkan, tentu akan dibahas lebih lanjut.

Sebab, pihaknya juga sudah berupaya melakukan patroli gabungan TNI/Polri untuk daerah-daerah rawan. Oleh karena itu, kepada masyarakat silahkan tetap laksanakan kegiatan-kegiatan seperti biasa.

“Kami juga tetap bersepakat untuk membasmi peredaran minuman keras (miras), mengingat banyak juga menjadi sumber dari segaala bentuk lahirnya kekerasan-kekerasan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat,”imbuh Boy.

Lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya juga sudah titipkan pesan kepada tokoh-tokoh agama dan masyarakat untuk bagaimana pemberantasan miras ini diiringi upaya-upaya meningkatkan pemahaman umat guna menjauhkan hal-hal terkait penyakit masyarakat. (ing/rm)

LEAVE A REPLY