JAYAPURA – Deklarasi kebangkitan ekonomi Orang Asli Papua (OAP) merupakan sejarah bagi kebangkitan ekonomi Papua yang diselenggarakan Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) untuk membangun ekonomi dimulai dari dusun ke kota. Deklarasi kebangkitan ekonomi OAP tersebut dihadiri ribuan masyarakat asli Papua di halaman Kantor Gubernur, Kamis (7/9/2017) yang ditandai penandatanganan seluruh asosiasi pengusaha orang asli Papua yang menyatakan diri bergabung dengan KAPP.

Kemudian penyerahan simbolis bantuan modal usaha yang sudah tersalurkan ke rekening masing-masing pengusaha orang asli Papua sebanyak 2.017 rekening dan penyerahan draft Peraturan Gubernur (Pergub) petunjuk teknis pelaksanaan Perdasus No 18 tahun 2008 tentang ekonomi berbasis masyarakat adat yang diterima langsung oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM.

Deklarasi tersebut menyatakan bersatu dan berhimpun dalam KAPP untuk bersama-sama membangun ekonomi yang dimulai dari dusun sampai ke kota. Ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP), Merry Yoweni menegaskan, deklarasi kebangkitan ekonomi OAP ini merupakan kebangkitan orang Papua.

“Hari ini mulai dari gedung ini kami akan kibarkan sampai di daerah dusun-dusun bahwa orang Papua harus bertindak atas namanya sendiri. Seperti yang kita ketahui dari waktu tidak ada orang lain yang bisa membangun kami kecuali kami sendiri. Jadi mari bangkit dan berjuang untuk anak cucu kita,”tegasnya.

Sebab, jika orang Papua mau maju maka harus menguasai ekonomi di Papua, namun selama ini orang Papua belum bisa berbicara banyak pada dunia usaha, karena masih minimnya kesempatan.

“Oleh karena itu, salah satu hal penting yang harus sama-sama kita lakukan adalah persatuan sebagai modal utama, bukan uang,”jelasnya.

Meri Youweni menegaskan bahwa pengusaha OAP harus bangkit dan lebih baik dari orang lain, untuk dirinya meminta kepada pemerintah provinsi Papua memberi perhatian kepada KAPP.

“Sebab KAPP merupakan indicator keberhasilan NKRI di atas tanah Papua, kalau kami melarat walaupun kami di cap sebagai kaku ba abu tetapi kami adalah indicatornya,”tegasnya lagi.

Ia menilai adanya perhatian yang telah diberikan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH merupakan peluang yang harus dilakukan untuk kebangkitan ekonomi OAP.

“Karena untuk membangun Papua tidak dapat dinilai dari seberapa orang Papua jadi pegawai, tidak seberapa banyak sarjana yang dihasilkan oleh tanah ini tetapi ditentukan berapa banyak orang asli Papua yang terlibat dalam dunia usaha,”beber Mery Youweni.

Senada dengan itu, Asisten Bidang Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua Drs. Elia I Loupatty, MM mengapresiasi deklarasi kebangkitan ekonomi OAP yang dilakukan oleh KAPP.

“Hari ini dengan seluruh organisasi pengusaha datang ke kantor mau menyatakan kami mau bangkit ekonomi, ini sejarah bagi tanah leluhur ini,”ucap Loupatty.

Dimana Gubernur Papua menyambut kebangkitan ekonomi OAP ini dan menilai KAPP merupakan organisasi pertama yang diberikan bantuan puluhan miliar. Menurutnya, deklarasi ini mencerminkan budaya orang asli Papua yang senang berkumpul untuk melakukan sesuatu hal untuk kepentingan bersama.

“Hari ini dibawah KAPP Papua dan seluruh organisasi pengusaha asli Papua datang dan menyatakan bangkit ekonomi. Ini sejarah bagi tanah leluhur,”imbuhnya.

Deklarasi Kebangkitan ekonomi, menurut Loupatty sama seperti sejarah di era 60an, dimana pada 1 Mei 1963 adalah sejarah bergabungnya Papua Barat ke pangkuan NKRI.

“Mungkin pada masa orang orang tua kita dulu tidak pernah berpikir suatu saat nanti ada anak Papua yang akan menjadi Pilot maupun ajudan Presiden seperti sekarang ini. Tapi fakta kita lihat kemarin pada perayaan 17 Agustus 2017 lalu ada pilot Hellybel yang merupakan putra asli papua mendarat di mandala, “bebernya.

“Dengan demikian kebangkitan seperti ini lalu dibarengi dengan kebangkitan ekonomi, maka kami atas nama pemerintah papua, kita akan mendukung kegiatan deklarasi ini,”sambungnya.

Di kesempatan itu Loupatty berpesan kepada KAPP selaku organisasi induk yang memayungi sejumlah asosiasi untuk bisa mengorganisir dengan baik termasuk dana yang digelontorkan oleh Pemprov Papua.

“Harus organisir dengan baik, jangan ada rasa tersinggung, semua diatur baik, sehingga KAPP tidak ditafsir macam macam oleh masyarakat. Kita harus bangkit membantu itu semua. Karena ini merupakan kamar adat jadi harus megendepankan norma norma adat dan budaya,”pesannya.

Seperti kata orang pendahulu, bahwa Bangsa Papua hanya dapat dipimpin oleh bangsanya sendiri.
“KAPP dipimpinnya oleh orang Papua begitupun organisasi dibawahnya. Oleh karena itu harus bersama sama bangkit, dan itu pasti berhasil,”pungkasnya. (ing/rm)

LEAVE A REPLY