JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar dapat memetakan titik rawan bencana di Papua. Hal ini diungkapkan, Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua, Doren Wakerkwa, SH kepada wartawan.

“Pemetaan titik rawan ini sangat penting, kalau sudah ada data segera laporakan ke gubernur, sehingga bisa dilaporkan ke pemerintah pusat,”ungkp Doren.

Selain titik rawan bencana, BPBD juga diminta untuk klasifikasi daerah konflik di Papua. Seperti di Kabupaten Mimika dan daerah lainnya. Hal ini dianggap penting agar penanganan cepat dan terprogram.

“Sebab seperti diketahui, Provinsi Papua merupakan salah satu kawasan rawan bencana alam,”jelasnya.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Penataan Ruang Provinsi Papua akan memulai melakukan simulasi bencana.

“Saya akan perintahkan kepala Cipat karya PU Papua agar melakukan simulasi saat gempa termasuk di kantor saya,”beber Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Povinsi Papua, Djuli Mambaya.

Menurutnya simulasi penting dilakukan untuk melatih kesadaran masyarakat. Apabila terjadi bencana alam, masyarakat sudah siap siaga menghadapi bencana tersebut dan mengetahui apa yang harus dilakukan.

“Simulasi bencana dilakukan seperti keadaan yang sebenarnya terjadi,”ujarnya.

Ia mengatakan, simulasi ini menjadi momentum untuk menggerakkan masyarakat terutama melatih dan meningkatkan kesadaran masyarakat, terkait penanggulangan bencana.

“Bencana alam tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu masyarakat dituntut untuk meningkatakan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,”tandasnya. (ing/rm)

LEAVE A REPLY