JAYAPURA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) dorong Satuan Tugas Gubernur Untuk Hutan dan Iklim (Governors’ Climate and Forests Task Force atau GCF) untuk menjadi garda terdepan dalam upaya melestarikan hutan secara internasional. Satgas beranggotakan gubernurdari 35 provinsi dan negara bagian dari seluruh dunia.

“GCF harus mengatur strategi untuk mengurangi deforestasi tropis dan mendorong pembangunan rendah emisi,” ungkap Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Provinsi Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM via telepon selulernya, Senin (25/9/2017).

Dikatakan, kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan provinsi dari 35 negara ini diharapkan menjadi media para gubernur untuk berbagai kebijakan dan praktek dalam menjaga hutan tropis dan mengurangi deforestasi dan kelola lingkungan hutan di dunia.

“Pertemuan ini dibicarakan bagaimana membuat kerangka kerja para gubernur GCF dan kita sudah sampaikan untuk mencari donatur agar kerangka ini bisa jalan,” katanya.

Menurutnya, tata kelola hutan ini menjadi fokus diskusi agar meningkatkan deforestasi hutan, pembangunan rendah dan pendanaan dari donatur.

”Papua menyampaikan kebijakan dan praktek dalam menjaga hutan dan keanekaragaman hayati dan lingkungan termasuk keterlibatan masyarakat,” imbuh Elia Loupatty.

Untuk itu, Loupatty mengatakan pertemuan anggota GCF di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 25-29 September, menjadi penting.

“Anggota GCF diharapkan menghasilkan pernyataan yang kuat dan terpadu,” katanya.

Delegasi Papua dipimpin oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM, Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Provinsi, Dr. Noak Kapisa, M.Sc, Perwakilan Dinas Kehutanan Papua, Estiko Tri Wiradiyo dan Perwakilan WWF Indonesia, Drs Benja Mambay,MSi. (ama/rm)

LEAVE A REPLY