JAKARTA – Sebelum mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH dan Klemen Tinal, SE, MM memberikan kado kepada masyarakat Papua lewat sebuah terobosan dan sejarah yakni kepemilikan saham divestasi PT Freeport Indonesia sebesar 10 persen.

Usai penandatanganan, Gubernur Lukas menyebutkan bahwa 10 persen saham divestasi PT Freeport Indonesia yang kini dikuasai Papua merupakan kado bagi masyarakat Papua di penghujung masa jabatannya sebagai kepala pemerintahan Provinsi Papua.

Dirinya pun tidak lupa memuji pemerintahan Presiden Jokowi yang sudah memberi andil besar bagi Papua, untuk bisa mendapat jatah 10 persen dari 51 persen saham divestasi tersebut.

“Saya rasa ini luar biasa, sebab dalam sejarah kemerdekaan Indonesia dan sejak beroperasinya PT Freeport Indonesia di Papua baru ini Papua bisa memiliki saham. Bahkan sejak tahun 1967 ditandatanganinya Kontrak Karya (KK) pertama pemerintah pusat dengan PT Freeport Indonesia kemudian dilanjutkan dengan penandatangan KK tahap II tahun 1991maka orang Papua tidak pernah dilibatkan apalagi mendapat saham. Ini sejarah besar untuk Papua,” terang Gubernur.

Sementara, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengakui bahwa penandatangan ini merupakan momentum sejarah penting bagi bangsa Indonesia dan khususnya Papua.

Untuk itu, keseluruhan proses pengambilan saham disvetasi PT Freeport Indonesia harus dikawal oleh masyaraat dengan mengedepankan kepentingan nasional.

Dia mengharapkan dengan kepemilikan saham ini oleh pemerintah termasuk Papua maka mampu mendukung peningkatan penerimaan negara, mempercepat hilirisasi industri tambang dalam rangka peningkatan nilai tambah, meningkatkan kesempatan kerja dan mendorong pembangunan di daerah.

“Hanya yang terpenting, adalah pengambilan saham disvetasi itu, dapat memberi manfaat yang sebesar-besar bagi seluruh komponen bangsa, termasuk masyarakat Papua,” pungkasnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY