JAYAPURA (PT) – Atlet asal SMA YPK Sentani berhasil menjadi juara lomba lari 100 meter putra.

Lelaki asal Pegunungan Bintang ini, mengalahkan atlet PPLP Papua Yusuf Raubaba dari SMA Negeri 2 Jayapura dan Saul Antonius Sokoy dari Smankor Jayapura yang harus puas berada di ururan kedua dan ketiga.

Mikdol Mirin tampil sebagai juara dengan catatan waktu 11.30 detik.

Diurutan kedua Yusuf Raubaba (SMAN 2 Jayapura) dengan catatan waktu 11.41 detik.

Sedangkan di urutan ketiga Saul Antonius Sokoy (Smankor Jayapura) dengan catatan waktu 11.59 detik.

Di bagian 100 meter putri, Lusinta Burumi (SMA N 2 Jayapura) setelah menyentuh garis finish pertama dengan catatan waktu 13.25 detik.

Juara kedua diraih Selly Yarangga (SMA N 2 Jayapura) dengan catatan waktu 13.66 detik.

Sedangkan di urutan ketiga ketiga Delvi Bimwaset (SMA N 2 Jayapura) dengan catatan waktu 13.82 detik.

Untuk kategori SMP 80 meter putra, juara pertama diraih Arnold Ndiken (SMA Negeri Muaratami) setelah finish pertama dengan catatan waktu 9.24 detik.

Diurutan kedua Joraldo Umamitmu (SMAN 2 Sentani) dengan catatan waktu 9.37 detik dan dan juara ketiga Gilbert Waroy (SMP N 9) dengan catatan waktu 9.54 detik.

Sementara untuk kategori putri 80 meter, Febby Mallo (SMP Muaratami) finish pertama dengan catatan waktu 11.26 detik.

Juara kedua Dina Ayakeding (SMP N 3 Sentani) dengan catatan waktu 11.47 detik dan juara ketiga, Maruna Mennay (SMP YPK Kotaraja) dengan catatan waktu 11.74 detik.

Para juara berhadap mendapat uang pembinaan yang akan dibagikan di Kantor Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua.

Wakil Bidang Pembinaan Prestasi Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Izak Haurissa mengungkapkan, lomba lari tersebut kembali digelar karena cukup lama vakum dan antusias yang mengikuti lomba sangat banyak, sehingga kedepan akan digelar kembali setiap tahunnya.

Hal ini dilakukan untuk mencari atlet muda potensial dan terbaik untuk dipersiapkan pada PPLP dan POPNAS Papua nantinya.

“Memang kita baru kembali buat kegiatan ini, dan banyak sekali antusias dari anak-anak maupun sekolah. Bahkan dari lomba ini ternyata ditemui bibit muda potensial yang bisa direkrut masuk pada POPNAS dan PPLP Papua, dan supaya generasi terus ada dan tidak putus dipertengahan, karena yang diharapkan sekarang PPLP kita,” ujarnya.

Izak menambahkan bahwa lomba sprint atau lomba 80 dan 100 meter dapat memberikan motivasi dan semangat dari sekolah maupun pengajar pendidik agar ikut mempersiapkan dan membina atlet ditiap sekolah, sehingga ada ivent lainnya atlet yang sudah dilakukan pembinaan dapat langsung direkrut masuk PPLP dan POPNAS Papua.

“Ini juga motivasi agar sekolah lebih giat pembinaan prestasi atlet kedepan, karena bukan saja lomba ini. Ada Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Popprov) yang juga akan mempertandingakan cabang olahraga atletik,” ucapnya.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada partisipasi sekolah dan anak-anak semua yang mengikuti lomba ini,” tandasnya menambahkan. (lam/dm)

LEAVE A REPLY