JAYAPURA (PT) – Mahalnya harga tiket jelang pelaksanaan event Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan diselenggarakan di Papua tahun 2020 menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Papua.

 

Pasalnya, tingginya harga tiket pesawat bakal berdampak terhadap orang yang ingin mengunjungi Papua pada pelaksanaan PON XX tahun 2020.

 

“Yang jelas, kami tetap memperjuangkan agar nanti harga tiket yang dijual saat perhelatan PON, tidak memberatkan masyarakat. Sebab kita ingin yang berkunjung ke Papua, tak hanya atlet atau official, tetapi juga masyarakat dari luar Papua,” Kata Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, M.Si kepada wartawan, Rabu, (10/7).

 

Untuk menekan tingginya harga tiket pesawat itu, kata Sekda Hery Dosinaen, Pemprov Papua telah menginstruksikan kepada kepala daerah dan Dinas Perhubungan agar melakukan konsolidasi ke tingkat kementerian dan lembaga terkait.

 

“Konsolidasi ini kami lakukan bersama mitra kerja (travel) untuk bagaimana harga tiket ini bisa turun. Hanya memang pihak maskapai ini punya aturan mainnya sendiri,” ujarnya.

 

Sementara mengenai percepatan pembangunan fasilitas PON terutama yang belum masuk dalam Inspres, Pemerintah Provinsi Papua mendesak Pemerintah Pusat segera menerbitkan Inpres PON.

 

“Kami berharap Kementerian dan Lembaga terkait segera menerbitkan Inpres PON,” katanya.

 

Sebab, dalam Inpres PON yang baru, sejumlah venue tak hanya dibangun baru. Namun, pada beberapa tempat, dilakukan renovasi.

 

Kendati demikian, ada pula venue yang dibangun dari dana tambahan Otsus 2019.

 

“Intinya target kita semua venue sudah harus rampung pada tahun ini. Namun ada beberapa venue yang dibangun awal 2020, tapi sudah dipastikan bisa rampung sebelum iven empat tahunan itu digelar,” pungkasnya. (ing/rm)

LEAVE A REPLY