JAYAPURA (PT) – Sebanyak 288 pendulang emas dilaporkan berlindung ke Mapolres Boven Digoel, pasca dugaan penyerangan oleh sekelompok warga di kawasan pendulangan Mining 1, Distrik Seredaya, Boven Digoel, pada Minggu, 31 Agustus 2019 lalu.

Lokasi pendulangan emas tradisional ini perbatasan antara Kabupaten Boven Digoel, Asmat dan Yahukimo.

Belum diketahui penyebab terjadinya penyerangan itu.

Namun tiga orang dari 288 pendulang dilaporkan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit daerah setempat.

Mereka mengalami luka akibat serangan dari kelompok tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, jika Polres Boven Digoel tengah berupaya mengidentifikasi asal usul para pendulang.

Kombes Kamal me ng at akan, para pendulang ini berasal dari beberapa lokasi pendulangan.

“Ketika para pendulang ini dapat informasi ada kelompok yang melakukan penyerangan di salah satu area pendulangan lain, mereka langsung mengamankan diri dengan menggunakan spead boat melewati jalur sungai,” terangnya di Mapolda Papua, Rabu, (4/9).

Sementara itu, kata Kamal, Polres Yahukimo telah melakukan pemanggilan terhadap pemilik tambang dan juga perwakilan paguyuban yang ada di daerah tersebut.

“Anggota gabungan Polri dan TNI telah digeser ke lokasi kejadian untuk mengecek kabar tentang penyerangan serta pembunuhan lima pendulang emas,” katanya.

Sebelumnya, Polda Papua telah menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki dugaan pembunuhan lima pendulang emas di lokasi tambang rakyat Kampung Minim, Kabupaten Yahukimo pada Minggu, 1 September 2019.

Informasi yang dihimpun Papuatoday.com, dugaan pembunuhan ini menyusul komunikasi salah satu pendulang emas yang selamat dalam insiden penyerangan itu.

Laporan warga kepada Polres Asmat melalui telepon satelit menyebutkan, salah satu pendulang itu mengaku melihat lima orang yang tewas terkena anak panah pada Minggu sekitar pukul 17.00 WIT.

Diduga kuat 200 pendulang lainnya tengah bersembunyi di hutan sekitar lokasi tambang tersebut.

Kamal menambahkan, kini sebanyak 10 personil kepolisian telah diterjunkan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Tim ini terdiri dari anggota Kepolisian Resort Asmat dan Kepolisian Resort Yahukimo.

“Saat ini mereka masih menelusuri informasi dugaan penganiayaan pendulang emas tradisional di wilayah Yahukimo,” imbuhnya. (mt/rm)

LEAVE A REPLY