JAYAPURA (PT) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura semakin canggih dengan kehadiran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang diresmikan oleh Plt. Direktur RSUD Jayapura, drg. Aloysius Giyai, M.Kes, Selasa, (10/9).

Plt. Direktur RSUD Jayapura mengatakan bahwa RSUD Jayapura akhirnya memiliki SIMRS yang terintegrasi dengan Dashboard Kemenkes, namun RSUD Jayapura baru menerapkan tahap pertama yaitu front office.

Kata Aloysius Giyai, front office tersebut meliputi loket, kasir, UGD, rawat jalan, Laboratorium dan radiologi yang terintegrasi dengan SIMRS.

“Kami baru tahap fron office, tetapi ke depannya semua unit layanan akan dilakukan sistim online,” katanya kepada wartawan.

Lebih lanjut, penerapan SIMRS itu sudah diintruksikan oleh Kemenkes RI bahwa seluruh rumah sakit di Indonesia paling lambat tahun 2018 sudah harus menerapkan SIMRS.

“Kita baru mulai tahun ini. Memang terlambat, tetapi kita berusaha untuk menyempurnakan pelayanan di rumah sakit ini,” ujarnya.

Dikatakan, UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dimana setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

“Jadi, rumah sakit wajib menjalankan SIMRS dengan menggunakan open source seperti yang telah diatur dalam Permenkes No 82 Tahun 2013 tentang SIMRS,” katanya.

Menurut Giyai, pihaknya akan memasukkan Kamus Data Kesehatan Indonesia dan Standarisasi Interoperabilitas Kementerian Kesehatan, Integrasi Aplicares BPJS dengan SIRANAP Kemenkes, Telemedicine Terintegrasi SIMRS, serta Sisrute Terintegrasi SIMRS dan Telemedicine.

“Saat ini masih SIMRS GOS dari versi pertama yang tadinya hanya meliputi front office. Ke depannya akan ada versi dua yang juga meliputi back office. Hal ini dilakukan untuk mempercepat dan mempermudah proses,” ujarnya.

SIMRS, imbuh Aloysius Giyai, merupakan sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang disiapkan oleh Ditjen BUK untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari front office sampai back office.

“Ada beberapa modul yang ada di dalam front office sampai back office diantaranya, modul registrasi, modul poli (Sesuai dengan Pelayanan yang ada), modul radiologi, modul laboratorium, modul admission, modul rawat inap, modul integrasi JKN (INA CBG & SEP), modul apotik, modul pembayaran atau billing system, modul rawat jalanm Modul IGD, modul Adm, modul logistikm modul gudang, modul jasa pelayanan, modul keuangan, modul eksekutif, modul keperawatan, modul gizi, modul kamar operasi, dan modul rekam medic,” jelasnya.

Ditempat yang sama Plt Wakil Direktur (Wadir) RSUD Jayapura, Emma Come menambahkan, untuk menunjang hal itu, pihaknya dalam waktu dekat akan merekrut 20 orang IT dan ratusan perawat.

“Jika untuk penerimaan IT memang sangat dibutuhkan karena hampir disetiap front office harus ditempati oleh satu orang IT. Kami berharap, setiap warga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan adanya sistem ini, pasien tidak perlu menunggu dalam waktu lama,” imbuhnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY