JAYAPURA (PT) – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Timsus Polda Papua menangkap tiga warga sipil yang diduga sedang melakukan transaksi satu pucuk senjata api jenis AK47 nomor seri 56120524 di Perumahan BTN Gajah Mada Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Ketiga pelaku berinisial JJS (40), YN (33), dan NT ditangkap pada Senin malam, (27/1) malam, sekira pukul 22.45 WIT.

Tak ada perlawanan sama sekali ketika ketiga pelaku ditangkap.

Ketiganya langsung digelandang ke Mapolda Papua untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Ketiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Ditreskrimum,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui sejumlah wartawan di markasnya, Kamis, (30/1).

Polisi juga menemukan barang bukti lainnya dari tangan ketiga pelaku, antaralain 12 butir amunisi dan dua buah magazen AK47 serta uang tunai Rp 55 juta yang diduga kuat hasil pembelian senjata api itu.

Satu unit kenderaan roda empat yang diduga milik pelaku juga ikut disita polisi.

Kombes Kamal tak menjelaskan lebih rinci tentang kronologi penangkapan ketiga pelaku dan juga sumber senjata api tersebut.

Tetapi dia menyebutkan jika JJS berperan sebagai penjual senjata api dalam penangkapan.

Sedangkan NT sebagai pembeli. Sementara, YN sebagai sopir dari pembeli.

“Rencananya, senjata serta amunisi tersebut akan dibawa oleh YN ke Kabupaten Yahukimo, tempat asalnya. Kita masih dalami juga apakah ada kaitannya dengan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata),” beber mantan Wakapolres Depok ini.

Selain ketiga pelaku, lanjut Kamal, seorang oknum polisi inisial MW yang kebetulan berada di lokasi kejadian saat dilakukan penangkapan, masih menjalani pemeriksaan.

Oknum polisi tersebut menjadi buah bibir di kalangan masyarakat, lantaran informasi yang beredar di kalangan umum melalui pesan WhatsApp menyebutkan transaksi senjata api itu melibatkan oknum anggota Polda Papua.

Kamal pun langsung menepis isu tersebut.

“Informasi (keterlibatan anggota polisi) itu masih kita dalami. Sampai saat ini memang belum ada. Kalau ada perkembangan nanti kami informasikan,” jelasnya seraya mengatakan keempat orang itu masih dimintai keterangan mendalam oleh penyidik Ditreskrimum Polda Papua. (Paul)

LEAVE A REPLY