JAYAPURA (PT) – Sekda Papua, TEA. Hery Dosinaen mengungkapkan aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak ada kaitan dengan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 akan digelar di Papua.

“Kami tidak melihat seperti itu, adanya upaya untuk menggagalkan PON di Papua,” ungkapnya kepada wartawan di Jayapura, Kamis (12/3).

Sekda menegaskan, tidak benar jika ada pihak yang mengindikasikan serangan KKB sebagai upaya menggagalkan ivent olahraga tingkat nasional.

Sebab, kejadian tersebut sudah pernah terjadi sebelumnya.

“Ketika aksi KKB dihubungkan dengan PON, saya kira itu sangat kecil korelasinya, tetapi ini tugas dan tanggungjawab Pemda, TNI-Polri serta semua masyarakat agar menjaga kondisi kemanan tetap terkendali,” kata Sekda.

Menurutnya, untuk menjaga situasi kemanan di Mimika khususnya di Tembagapura, TNI-Polri sudah menurunkan tim ke lapangan untuk mengamankan masyarakat yang mengungsi.

“Panglima dan Kapolda secara intensi sudah turun ke lapangan dan Pemerintah kabupaten berkewajiban untuk melihat dan mengakomodir masyarakat yang mengungsi,” terangnya.

Untuk menjaga kondisi keamanan, Gubernur menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat mengendailikan diri dan tidak terpengaruh oleh oknum-oknum tertentu yang sengaja melakukan provokator.

“Teror ini dilakukan oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab,” tandasnya.

Sebab, kata Sekda, aksi tersebut merupakan tugas dan wewenang aparat kemanan baik Polri maupun TNI untuk melakukan konsolidasi terhadap kelompok ini.

Disiunggung mengenai adanya siswa-siswi yang terancan tidak mengikuti ujian nasional akibat mengungsi, Pemrov Papua melalui Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua menurunkan tim melihat kondisi objektif di lapangan.

“Kalau banyak pengungsi, kita akan akomodir pada satu tempat untuk bisa mengikuti ujian. Pemprov mempunyai kewajiban untuk melihat kondisi,” imbuhnya. (ing/sri)

LEAVE A REPLY