JAYAPURA (PT) – Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM mengaku Pemerintah Papua mengalami defisit anggaran karena adanya pergeseran maupun perubahan dalam APBD 2020.

“Hanya saja, Papua terbantukan dengan adanya dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA),” terang Wagub dalam laporan pembukaan rapat paripurna dalam rangka penetapan Raperdasi tentang perubahan ABPD tahun anggaran 2020 di Gedung DPRP, Senin (14/9).

Menurutnya, pendapatan APBD induk 2020 yang awalnya direncanakan bersama sebesar Rp 14 triliun lebih, mengalami penurunan sebesar Rp 1 triliun lebih.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga alami penurunan sebesar Rp 124 miliar lebih, diikuti dana perimbangan Rp 568 miliar lebih, pendapatan daerah yang sah Rp 715 miliar lebih, belanja daerah Rp 578 miliar lebih.

“Belanja tidak langsung Rp 180 miliar lebih, belanja langsung Rp 398 miliar lebih, belanja pegawai non gaji Rp 31 miliar lebih, belanja barang dan jasa Rp 138 miliar lebih, dan belanja modal Rp 228 miliar lebih,” terangnya.

Lanjutnya Defisit APBD-P tahun anggaran 2020 alami perubahan secara agregat minus sebesar Rp 830 miliar lebih menjadi Rp 1 trilun lebih dari anggaran semula Rp 544 miliar lebih. (ing/rm)

LEAVE A REPLY