TOLIKARA – Acara peresmian Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Jemaat Bethel Kobakma, Klasis Koma, Kabupaten Mamberamo Tengah pada Senin (1/5/2017) tampaknya menjadi momen penting yang harus dilaksanakan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH.

Pasalnya, usai momen peresmian gereja GIDI tersebut dijadikan kesempatan melakukan kunjungan ke sebuah sekolah yang terletak di Disitrik Bokondini, Kabupaten Tolikara yang bernama Obanggen School (Sekolah Obanggen).

Disamping momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2017, kunjungan Gubernur Lukas Enembe ke Obanggen School dijadikan momen penting dan sangat bersejarah.

Didampingi Bupati Mamberamo Tengah, R. Ham Pagawak, SH, M.Si, Gubernur Lukas Enembe bertolak menuju Obanggen School menggunakan heli untuk bisa menuju lokasi sekolah tersebut.

Meskipun letaknya di wilayah Pegunungan, tapi sekolah ini dikemas dengan sistem pendidikan bertaraf Internasional dibawah Yayasan Lentera.

Obanggen School menggunakan 3 bahasa pengantar yakni Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah/Lani.

“Ini sekolah untuk masa depan generasi masa depan di Pegunungan. Nantinya anak-anak yang bersekolah disitu sudah punya kemampuan bahasa Inggris,”terang Gubernur disela-sela kunjungannya.

Diakui Gubernur, anak-anak yang bersekolah disini akan dibuatkan juga sekolah berpola asrama sama halnya akan disediakan untuk lima wilayah adat yakni LaPago, MeePago, Animha, Saireri, Mamta.

“Kita kedepan mau buat sekolah berpola asrama untuk wilayah adat seperti di Jayawijaya, Biak, Nabire dan Merauke, Jayapura,”jelasnya.

Diakuinya, meskipun sekolah ini berlokasi di Distrik Bokondini yang masuk dalam wilayah Pemkab Tolikara, namun untuk pelayanan Gereja Injili Di Indonesia masuk dalam wilayah Bogo di Kabupaten Mamberamo Tengah.

Kedepan, lanjut Gubernur berharap selain ada sekolah-sekolah yang dibangun dari pemerintah tapi ada juga khusus di Pegunungan terdapat basis-basis dimana untuk distrik induk ada sekolah khusus.

“Itu contoh seperti Bokondini dimana ada basis-basis distrik induk. Jaman Belanda distrik ini sudah ada sehingga kita berharap ini kita bisa terjemahkan dengan pola asrama yang kita bangun. Maka kita akan bangun pola asrama ini untuk setiap distrik yang dulu jaman Belanda kita bangun sekolah-sekolah unggulan,”harapnya.

Sekedar diketahui, pola pembelajaran di Sekolah Obanggen dimana para siswa sejak Sekolah Dasar sudah mulai diajar berbahasa Inggris dari tingkat SD hingga SMA.

Sehingga ketika siswa hendak mengenyam pendidikan keluar negeri sudah tidak perlu lagi menjalani tahapan khusus dengan menggunakan agen atau test toefl bahasa Inggris.

Kepala Sekolah Obanggen School, Scotty Wisely menjelaskan, kemampuan ilmu pengetahuan anak-anak di Wilayah Bogo sangat baik. Bahkan kemampuan anak-anak asli Papua lebih bagus dari anak-anaknya warga negara asing yang bersekolah.

“Nilai anak-anaknya di bawah anak-anak asli. Kalau anaknya Mr. Scotty mendapat nilai 8 atau 9 namun khusus anak-anak Pegunungan mereka bisa dapat nilai 10. Jadi kalau mereka sekolah diluar negeri tentunya mereka sudah punya kemampuan sudah lebih bagus,”bebernya.

Menyoal momen peringatan Hardiknas, Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan selamat Hari Pendidikan Nasional tahun 2017 bagi dunia pendidikan di Indonesia dan khususnya di Papua.

Dengan momen ini, Gubernur berharap agar sumber daya manusia Papua lebih unggul dan lebih baik lagi.

“Kita harus kerja keras dan kita bekerja focus. Saya sudah minta kepada para Bupati supaya sekarang kerja fokus. Tidak usah lagi kita buat banyak program kontinuitas,”tukasnya. (rm)

LEAVE A REPLY