JAYAPURA – Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe, SIP, MH secara resmi mengambil formulir pendaftaran sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur Papua periode 2018-2023 di Kantor DPD PDI Perjuangan di Kotaraja, Rabu (7/6/2017).

Lukas Enembe didampingi sejumlah petinggi Partai Demokrat Papua di DPRP seperti Yunus Wonda, SH, Carolus Bolly, Emus Gwijangge, Jefri Kaunang, Mustamin, Maria Dwitauw, Bobyrus Yokiwa, Melkias Gombo.

Kedatangan Lukas Enembe langsung disambut oleh Sekretaris Bapilu DPD PDIP, Erwin Kabarek, Bendahara DPD PDIP, Christina L Mano dan sejumlah pengurus DPD PDIP Papua.

Proses pengambilan formulir berlangsung singkat dimana Sekretaris Bapilu menyampaikan bahwa sebagaimana DPD PDIP Papua secara resmi membuka pendaftaran Balon Gubernur Papua sambil menyerahkan berkas formulir.

Pengurus Partai Demokrat Papua, Carolus Bolly menegaskan, kedatangan Lukas Enembe tidak dalam kapasitas sebagai Gubernur Papua melainkan sebagai pribadi dan juga Ketua DPD Partai Demokrat Papua.

“Saya kembali menegaskan bahwa kedatangan Lukas Enembe kapasitas sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Papua bukan sebagai Gubernur. Ini supaya dipahami dan tidak risalah artikan. Partai Demokrat tentunya ingin membangun sebuah koalisi dan ini hal yang lumrah antar partai. Kami Partai Demokrat tidak ingin memposisikan sebagai partai yang arogansi karena memiliki kursi terbanyak di DPRP melainkan kami juga melihat partai lain dan membuka diri untuk berkoalisi,”ungkapnya.

Sementara itu, Lukas Enembe usai mengambil formulir mengakui, pengambilan formulir di Kantor PDIP sebagai bentuk untuk berkoalisi dengan partai lain. Sebab, untuk membangun Papua tidak cukup hanya dengan satu partai saja.

“Kita tidak memandang bahwa partai kami sudah cukup, tapi semua partai punya peranan yang sama untuk membangun Papua,”jelasnya.

Walaupun DPD Partai Demokrat memenuhi syarat untuk mengusung Cagub sendiri, namun Partai Demokrat membuka peluang untuk partai lain berkoalisi.

“Setelah mendaftar kita akan siap dan tentunya kita akan mengikuti mekanisme partai. Dan siapapun yang diputuskan dan mendapatkan rekomendasi maka kita akan ikut aturan partai,”terangnya.

Lukas Enembe mengakui, sejauh ini sejumlah partai telah menyatakan diri siap berkoalisi dengan Partai Demokrat diantaranya Partai Nasdem, PAN, PKPI, PKB, Hanura juga Golkar. Sedangkan Gerindra dan PDIP masih dalam penjajakan.

“Yang jelas kita sudah berbicara dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo dan Ketua DPD Gerindra Papua, Yani soal koalisi. Namun yang penting kita sudah menyampaikan dam tinggal putusannya terserah dari partainya,”ucap Lukas Enembe yang juga Gubernur Papua.

Enembe menambahkan, untuk Partai Golkar jika diijinkan oleh partai maka pasti akan kembali menggandeng Klemen Tinal sebagai Wakil Gubernur untuk melanjutkan periode kedua kepemimpinan.

Kemudian meski secara persyaratan kursi di DPRP Partai Demokrat sebanyak 16 kursi maka sejatinya Partai Demokrat tidak perlu lagi berkoalisi dengan partai lain, namun demi membangun sebuah koalisi yang baik dimana didalamnya bisa saling bahu membahu, bekerjasama untuk membangun Papua.

Disinggung soal PDIP meminta agar menggandeng kadernya sebagai Wakil Gubernur seperti John Wempi Wetipo, Enembe dengan tegas menyatakan menolak. 

“Karakternya gak bagus, nanti kepemimpinan bisa terganggu kalau kita pilih dia sebagai wakil,”tegasnya.

Lukas Enembe juga mengakui saat pengembalian berkas formulir belum memastikan apakah ikut serta nama calon Wakil Gubernur sebagaimana disyaratkan oleh PDIP.

“Nanti kita lihat,”singkatnya.

Sementara itu, Sekretaris Bapilu DPD PDIP Papua, Erwin Kbarek mengatakan, batas pengembalian berkas formulir yakni 30 Juni 2017 untuk kemudian dilakukan verifikasi setelah itu akan diusulkan ke DPP.

Ditambahkannya, sejauh ini sudah lima calon yang mendaftar ke PDIP antara lain, John Wempi Wetipo, Lenis Kogoya, Pdt. Alberth Yoku, Mesak Manibor dan Lukas Enembe. (ing/lam/rm)

LEAVE A REPLY