JAYAPURA – Kepala Badan Pengembangan SDM Papua, Dr. Zakharis Giay mengungkapkan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di Papua maka Pemerintah Provinsi Papua mengirimkan 56 orang untuk mengikuti seleksi beasiswa program magister (S2) pada Perguruan Tinggi terbaik di Amerika Serikat, Jepang dan Korsel.

“Mereka yang mengikuti seleksi tersebut terdiri dari PNS, karyawan, guru, dosen dan lain-lain. Ini merupakan hasil seleksi yang diselenggarakan LPDP Kementerian Keuangan RI dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Provinsi  Papua,”ungkapnya usai pembukaan Diklat Kepemimpinan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Se-Papua di Aula Balai Diklat Pengembangan SDM Pemerintah Provinsi Papua Senin (12/6/2017).

Dikatakannya, Pemprov Papua mendapat kuota sebanyak 20 mahasiswa, namun mahasiswa tersebut terlebih dahulu akan mengikuti seleksi. Artinya bahwa dari 56 orang tersebut akan diseksi lagi menjadi 20 mahasiswa untuk mewakili Pemprov Papua melanjutkan kuliah di luar negeri.

Diakuinya, pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam perekturan mahasiswa tersebut.

“Kita sudah sampaikan ke pusat dan tinggal tunggu siapa yang dinyatakan lulus secara administrasi. Nanti ada yang tahapan berikutnya yakni wawancara,”ujarnya.

Seperti diketahui, program beasiswa Indonesia Timur sebagai penyebarluasan informasi secara resmi yang diberikan oleh Presiden kepada penduduk asli di daerah Indonesia Timur.

Menurutnya, program beasiswa affirmasi ini dialokasikan untuk jenjang program  Magister dan Doktoral di Perguruan Tinggi terbaik di Amerika Serikat, Jepang dan Korsel yang khusus diberikan kepada penduduk asli dari Provinsi Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua dan Papua Barat.

Ia menambahkan, beasiswa ini untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendorong kemajuan perekonomian dan kemaritiman di provinsi-provinsi sasaran, dimana salah satunya Provinsi Papua sebagai salah-satu sasaran.

“Karena beban ketertinggalan pembangunan yang harus diprioritaskan dan terutama dalam pembangunan bidang SDM untuk mengelola SDA dan poros maritim strategis yang membutuhkan SDM profesional dalam mengelolahnya. (ing/rm)

LEAVE A REPLY