JAYAPURA – Pembangunan Stadion Utama Papua Bangkit di Kampung Harapan,
Kabupaten Jayapura dalam rangka menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 di Papua dimulai Senin (12/6/2017) dengan pencanangan tiang pertama.

Hadir pada acara pemasangan tiang pancang pertama pembangunan itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM, Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Elisa Auri, SE, MM, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda, Yusuf Yambe Yabdi, Kepala Dinas Kominfo, Kansana Salle, Kepala Dinas Peternakan Papua, Petrus Pasereng, Kepala Biro Tata Pemerintahan, Sendius Wonda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Robert Purwoko, Kepala biro Kerjasama Luar Negeri, Susana Wangggai dan pimpinan PT PP dan para pekerja.

Asisten Elia Loupatty mewakili Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mengatakan, masyarakat Papua tak perlu ragu karena pelaksanaan PON di Papua akan tetap digelar.

“Hari ini kita lakukan pencanangan tiang pertama pembangunan stadion kapasitas 40 ribu penonton. Stadion ini akan rampung bulan Desember 2018,”ungkap Loupatty.

Dikatakan, jika pembangunan ini selesai tahun 2018, maka salah satu sejarah baru dimana dua tahun setelah pelaksanaan PON stadion utama sebagai tempat pembukaan dan penutupan PON sudah selesai dibangun.

“Selama pelaksanaan PON di Indonesia, belum ada stadion yang dibangun dua tahun selesai sebelum dimulainya PON. Ini sejarah bagi Papua jika stadion yang akan menjadi kebangaan orang Papua ini rampung sesuai kontrak akhir tahun 2018,”beberanya.

Loupatty menuturkan, di lokasi stadion utama pun akan dibangun venue-venue cabang olahraga lainya. Hal ini, diakuinya bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe sangat serius dalam menyiapkan fasilitas venue PON.

“PON akan dilakukan di lima wilayah yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Biak, Merauke dan Wamena. Tentunya akan ada venue yang baru maupun renovasi,”urainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda, Yusuf Yambe Yabdi mengatakan, pembangunan stadion utama menelan anggaran sebesar Rp 1.3 triliun dengan waktu satu tahun setengah.

Dimana, selama enam bulan pertama ada pekerjaan pondasi dan peralatan pekerjaan sudah siap.

“Sebanyak 3.100 pondasi yang akan dikerjakan dan kalau sudah kering maka langsung dilakukan pengecoran,”katanya.

Ia menjelaskan, anggaran stadion itu terdiri dari dua komponen untuk membiayai konsultan dan infrastruktur.

“Jadi, kontrak kita itu Rp 1,3 trilun, dipotong pajak PPH dan PPN sekitar Rp 1 miliar lebih,”bebernya.

Selain pembangunan stadion utama, pihaknya juga akan membanguan venue kolam renang dan istora Papua atau venue bulutangkis.

Sementara itu, Manager Projack PT. PP, Dwi Aji Wicaksono mengatakan, secara jadwal stadion utama PON selesai tanggal 29 Desember 2018.

Untuk itu, pihaknya sekarang sudah mulai dengan jumlah alat yang sudah dihitung sesuai dengan pekerjaan yang akan selesai dengan waktu dalam kontrak kerja.

Ia mengatakan, untuk pekerjaan kontruski atau pondasi stadion dilakukan upaya percepatan dengan bekerja selama 24 jam.

“Jadi, kita siapkan pekerja untuk tahap pertama ini sebanyak 160 orang yang akan
bekerja siang dan malam,”ujarnya.

Ditambahkan, saat nantinya kondisi aktivitas pekerjaan stadion sudah cukup tinggi ala baru akan didatangkan lagi pekerja. Sebab, saat ini baru tahap kontruksi sehingga kalau sudah masuk dalam tahap finishing dan electrical artinya semua lini pekerjaan semua jalan bersamaan maka membutuhkan tenaga kerja sebanyak 580 orang. (lam/rm)

LEAVE A REPLY