JAYAPURA – Koordinator Supervisi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wilayah Papua, Maruli Tua mengatakan bahwa akibat biaya politik yang tinggi dalam pencalonan kepala daerah maka akan mendorong pejabat untuk melakukan korupsi.

“Hasil kajian KPK membuktikan bahwa biaya politik yang tinggi memiliki potensi besar mendorong setiap calon kepala daerah yang terpilih melakukan korupsi untuk mengembalikan biaya politiknya itu,”tegasnya di depan sejumlah Bupati dan Walikota Se-Papua, pada penandatangan rencana aksi pencegahan korupsi, di Sasana Krida Kantor Gubernur, Selasa (18/72017).

Menurut Maruli, biaya politik yang tinggi bukan saja pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tetapi juga pada pemilihan legislatif. Karena tidak mungkin modal politik itu dapat kembali dalam hitungan satu atau dua tahun ke depan.

Bahkan ia pun menjelaskan, dalam pelaksanaan pilkada sesuai dengan undang-undang mewajibkan setiap calon kepala daerah melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, calon kepala daerah yang dilaporkan jumlah kekayaanya itu tidak sesuai dengan biaya politiknya. Hal inilah yang menjadi pertanyaan KPK? Artinya, kata dia, biaya politiknya itu pasti sumbangan dari pengusaha-pengusaha, sehingga jika calon tersebut terpilih maka terjadilah kasus tindak pidana korupsi.

“Jadi, sistem poltiknya kita sekarang memang demokrasi dan terbuka, tapi dampaknya biaya politik itu mahal, baik ketika terpilih menjadi kepala daerah maupun legislatif. Nah, KPK menduga hulu dari korupsi di pemerintah daerah itu akibat dari biaya politik tinggi dalam pilkada kepala daerah maupun pemilihan anggota legislatif,”katanya.

Maruli kembali mengatakan, indikasi korupsi seperti ini sudah terjadi dibeberapa daerah, dan mengkibatkan kepala daerahnya masuk penjara. Oleh karena itu, Maruli mengimbau kepada para kepala daerah di Papua yang akan maju pada Pilkada 2018 untuk berhati-hati dan mengantisipasi tingginya biaya politiknya.

“Ya, sudah tentu kalau maju dan menang, kepala daerah akan berpikir gimana caranya balik modal, apalagi kalau ada dukungan dari para pengusaha,”ucapnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY