JAYAPURA – Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH menegaskan, setiap orang Papua yang mati mahal harganya. “Saya dari awal sejak jadi Gubernur Papua sudah mengatakan bahwa setiap orang Papua yang mati mahal harganya. Karena disebabkan berbagai faktor seperti karena konflik Pilkada, perang suku, penyakit HIV/AIDS dan minuman keras,”tegasnya kepada wartawan di Gedung Negara, Selasa (15/8/2017).

Gubernur menjelaskan, kematian orang Papua harus dibedakan, sebab ada orang Papua yang meninggal karena terbunuh oleh TNI-Polri dan kelompok-kelompok yang berseberangan dengan pemerintah. Atau mati karena konflik sosial, konflik perang suku, perang Pilkada. Ini konflik yang terjadi. Hampir sebagian besar di orang Papua karena itu,”tegasnya menambahkan.

Menurutnya, untuk menghindari terjadi konflik yang menyebabkan meninggalkan orang Papua maka pihaknya berharap konflik di Papua tidak terjadi lagi. Sebab, konflik akan merugikan orang Papua sendiri.

“Oleh karena itu, hindari konflik yang terjadi. Siapapun yang jadi pemimpin di Papua baik itu jadi Bupati atau Gubernur kita percaya tidak ada konflik,”imbuhynya.

Untuk menghindari adanya korban jiwa pada setiap konflik Pilkada, Gubernur Lukas Enembe mengakui bahwa Pemerintah Provinsi Papua dibawa kepemimpinan Lukas Enembe, SIP, MH dan Klemen Tinal, SE, MM telah mengajukan perubahan UU Otsus Plus namun gagal.

“Saya gagas untuk mengajukan perubahan Undang-undang Otsus Plus, untuk menghindari kejadian-kejadian seperti ini. Ternyata banyak orang sekarang harus bicara mengenai perubahan undang-undang, inilah yang kita dorong dalam undang-undang Otsus Plus,”bebernya.

Ia mengatakan, konflik di Papua hanya akan menambah penderitaan orang Papua.

“Saya yakin jika kita semua bisa keluar dari konflik, maka kita bisa pasti membangun kesejahteraan, membangun bidang ekonomi dan membangun kebersamaan maka kita pasti akan berhasil,”ucap Lukas Enembe.

Untuk itu, Gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat di provinsi berharap melalui HUT RI ke-72 tahun orang Papua dapat memastikan diri untuk menuju pada fase kemajuan yang lebih baik, jangan lagi ada konflik karena Pilkada.

“Karena hal-hal tersebut tidak bermanfaat. Itu yang saya tekankan kepada masyarakat Papua,”pungkasnya. (Ing/rm)

LEAVE A REPLY