JAYAPURA-Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Provinsi Papua menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Persiapan Pesparawi Nasional ke-XII yang dikuti 7 kabupaten yakni Kabupaten Biak, Kabupaten Paniai, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Memberamo dan Kabupaten Paniai di Jayapura, Kamis (12/10) kemarin.

Ketua LPPD Provinsi Papua, Constant Karma kepada wartawan, mengungkapkan, pertemuan ini dilaksanakan untuk menghadapi Pesparawi Nasional di Kalbar.“Hari ini kami LPPD Provinsi Papua mengundang LPPD yang memenangkan kejuaran Pesperawi di Kaimana dimana ada 12 nomor, dimana 12 nomor ini dimenangkan oleh 7 kabupaten,”ujarnya.

Pertemuan tersebut, kata Constant Karma pihkanya mengundang Ibu Aida yang merupakan senior dalam paduan suara gerejawi putera-puteri. “Kami akan melakukan diskusi dengan LPPD dan dari 7 kabupaten ini, apa saja masalah mereka kalau kita mau supaya menang dan apa yang perlu kita bicarakan diluar masalah kontingen,”jelasnya.

Disinggung mengenai target, Contant Karma mengaku, Provinsi Papua menargetkan juara umum pada pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XII yang akan dilaksanakan di Kalimantan Barat pada tahun 2018 mendatang.
“Target kita paling tinggi, kita mau juara umum. Kalau bisa mencapai nilai tertinggi adalah yang pertama kita sudah melakukan pesparawi berturut di Papua terakhir di Wamena pada tahun 2013 dan Kaimana 2017,”katanya.

Constant Karma mengaku, target juara umum tersebut tidak muluk-muluk, pasalnya selama ini beberapa kabupaten telah melakukan Pesparawi seperti kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura serta Kota Jayapura dan Kabupaten Biak mengikuti Pesparawi di Hongkong.

“Penilaian-penilaian juri-juri pada Pesparawai di Kaimana bahwa kita punya potensi suara, berbeda dengan provinsi lain, dengan demikian mengapa kita tidak tambah lagi vocal dan teknik bernyanyi yang lebih baik lahgi sehingga peluang kita untuk menjadi juara Pesparwai nasional terbuka,”kata Constant Karma.

Ditempat yang sama, salah satu senior Pesparawi Aida mengaku, potensi suara anak-anak Papua sangat lura biasa.“Jadi memang ibarat suara itu suatu sutera, sutera itu sebelum dipintal dan sesuda dipintal akan lebih indah. Sehingga kesungguhan berlatih, ritme bagaimana suara menjadi lentur,”ucapnya.

“Sebab Suara anak-anak Papua, sangat luar biasa apalagi dengan komenter juri dari luar negeri mengatakan kaya dan luar biasa indahnya suara Papua untuk itu, saya mau membantu bagaimana memaksimalkan keindahan kita bernyanyi,”sambung Aida.(ing/jg)

LEAVE A REPLY