JAYAPURA – Dalam rangka mensukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 di Papua, PDI Perjuangan Provinsi Papua memberikan usul sekaligus menyarankan untuk membuka Dompet Peduli PON XX.

Saran ini sebagai upaya penggalangan dana dari swasta maupun masyarakat yang ikut mensukseskan iven akbar di Tanah Papua.

“Jadi kami dari PDI Perjuangan menyarankan atau mengusulkan akan membuka Dompet Peduli PON. Tadi juga dalam Banggar TAPD sudah sampaikan bahwa ini usulan kita supaya masyarakat juga dia merasa bertanggungjawab atas PON ini,”ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua, Edoardus Kaize.

Edoardus Kaize yang juga merupakan Wakil Ketua I DPRP menuturkan, pelaksanaan PON XX Tahun 2020 merupakan sejarah untuk pertama kalinya pesta olahraga akbar itu digelar di Provinsi Papua.

“Jadi siapapun dia mau sumbang berapa, terserah tidak perlu sumbangan pakai target yang penting sukarela dan seikhlasnya. Kita tidak tetapkan tarifnya sekian-sekian, tapi bebas saja yang penting sukarela. Orang mau kasih seribu, sepuluh ribu, satu juta atau 10 juta. Itu terserah, yang penting ihklas, “imbuh Edo sapaan akrabnya.

Menurutnya, sumbangan dari masyarakat di Papua itu, merupakan sumbangsih untuk pelaksanaan PON XX di Papua. Namun pihaknya mengingatkan, dalam menampung dana sumbangan sukarela dari masyarakat, pengusaha dan lainnya ini, harus diatur dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengelola dana-dana tersebut.

Untuk itu, ia berharap ada lembaga khusus yang menangani Dompet Peduli PON XX tersebut sehingga lebih terfokus dan transparan dalam penggalangan dananya.

“Ini mungkin juga yang harus dipikirkan oleh pemerintah dalam mendukung pelaksanaan PON XX 2020 di Papua. Jadi kalau bisa pemerintah membuat satu lembaga khusus yang bisa menangani Dompet Peduli PON XX ini, sehingga dalam penggalangan dananya jelas dan transparan,”ujarnya.

Bahkan Edo juga mengusulkan, Dompet Peduli PON XX  ini, harus disertai dengan pembukaan rekening bank untuk penggalangan dana.

“Jadi semua rekening dibagikan dan disebarkan ke semua masyarakat yang ada di Tanah Papua, biar kita rame-rame bisa menyumbang,”ajaknya.

Apalagi kata Edo, jika Dompet Peduli PON ini, bisa dilakukan kerjasama dengan pihak swasta atau BUMN. Misalnya donasi kerjasama dengan Telkomsel, tapi juga harus diatur dengan baik.

“Jika perlu, data penyumbang bisa ditampilkan secara online misalnya running text di TVRI Papua, Jaya TV, RRI atau melalui papan-papan pengumuman resmi sehingga transparan,” katanya.

Sehingga lanjut Edo, disitu orang dapat melihat dan mendengar langsung  bahwa hari ini yang menyumbang nama-nama ini.

“Ini kan jadi terbuka untuk masyarakat. Karena dia sudah tahu kalau dia sudah menyumbang karena namanya sudah disebut,”jelasnya.

Menurutnya, hal itu secara tidak langsung sudah memotivasi masyarakat untuk turut serta menyumbang dana untuk menyukseskan PON XX tahun 2020 di Papua.

“Besarannya tidak jadi ukuran, jadi berapa pun nilainya orang mau sumbang, inilah bentuk sumbangsih kita kepada PON 2020,” tukasnya.

Namun pihaknya berharap, jika Dompet Peduli PON XX ini, juga adalah bagian dari upaya untuk mensosialisasi atau menggemakan PON di seluruh Tanah Papua sampai pelosok daerah terpencil.

“Jadi ini pikiran PDI Perjuangan yang mencoba membuka Dompet Peduli PON untuk bisa didiskusikan. Kalau memang ini bisa menjadi salah satu sumbangan untuk PON, ya itulah yang bisa PDI Perjuangan berikan untuk ikut serta melaksanakan PON 2020 nanti,” terangnya.

Apalagi, menurut Edoardus Kaize, anggaran yang dibutuhkan cukup besar sehingga tidak bisa dibebankan semua pada APBD provinsi maupun APBN.

“Ini saja kita sudah ngos-ngosan dengan membangun venue-venue di lima kabupaten, dan di titik pelaksanaan PON ini juga sudah cukup berat. Maka jauh-jauh hari kita berusaha supaya merasionalisasikan anggaran-anggaran di SKPD-SKPD. Tapi bukan berarti kita melupakan, para SKPD atau masyarakat yang punya pelayanan tetapi kita rem sedikit. Jadi anggarannya untuk tetap ada tetapi untuk PON, karena saat ini, itu yang menjadi fokus kita. Sehingga kita coba memperhatikan lebih baik lagi,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya berharap partisipasi dari para pengusaha termasuk perusahaan yang berinvestasi di Papua, misalnya perusahaan kelapa sawit itu dapat membantu pembangunan venue PON XX. (ara/rm)

LEAVE A REPLY