JAYAPURA (PT) – Harapan Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Papua untuk
cabang olahraga ini dipertandingan pada Pekan Olahraga Nasional (PON)
XX tahun 2020 di Papua sirna.

Dari hasil rapat koordinasi KONI Papua dengan Pemerintah Provinsi Papua dan KONI Pusat bahwa cabang olahraga yang gemari anak muda ini tidak
terakomidir.

Dengan demikian, perjuangan pengurus IMI Papua yang dipimpin oleh Yan Mandenas gagal.

Demikian ditegaskan Sektretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya yang dikonfirmasi wartawan.

Kenius mengakui, KONI Papua sudah mengusulkan cabor tersebut ke KONI
Pusat berdasarkan rekomendasi rapat anggota, dan Pengurus IMI sendiri tidak hadir saat rapat koordinasi di Jakarta beberapa hari lalu.

Sehingga alasan IMI tidak terakomodir, kata Kenius, cabor balapan motor ini
beberapa kali PON tidak memberikan prestasi yang baik kepada kontingen
Papua.

“Kita fokus pada cabor yang akan memberikan prestasi bagi Papua pada iven empat tahunan itu,” beber Kenius.

Selain itu, lanjut Kenius, tahapan pengusulan cabor yang dipertandingkan
pada PON XX tahun 2020 di Papua sudah dilewati, bahkan dalam rapat
koordinasi di Jakarta, KONI Pusat melalui Binpres sudah memanggil PB IMI pusat untuk datang bersama-sama melakukan verifikasi, tetapi
pengurus IMI tidak datang, sehingga kami menganggap IMI tidak serius.

Dengan demikian, KONI Papua lebih fokus pada cabor yang siap memberikan prestasi bagi kontingen Papua pada PON XX tahun 2020 di Papua.

Ia menambahkan, PON 2020 di Papua kurang lebih ada 46 cabang olahraga dengan kuota atlet dan offical sebanyak 7.018 orang. Sementara medali
yang akan diperebutkan sebanyak 757 medali.

“Ini data sifatnya masih
sementara, nanti dalam rapat anggota Koni Se-Indonesia bulan April di
Jakarta, jumlah medali bisa berkurang maupun bertambah,” pungkasnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY