JAYAPURA (PT) – Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis sutisna, SE, MM mengungkapkan, beberapa bulan terakhir hingga sekarang terjadi penurunan kapasitas air hingga 50 persen di beberapa intake milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura.

Padahal, kata Entis Sutisna, PDAM Jayapura memiliki total kapasitas produksi air hingga 895 Liter/detik yang sebenarnya dapat memenuhi kebutuhan air seluruh pelanggan Jayapura yang tercatat sebanyak 32.800 pelanggan.

Entis mengungkapkan jika penurunan debit air PDAM ini, diakibatkan karena terjadi pengrusakan hutan terutama di area beberapa sumber air PDAM Jayapura termasuk di Entrop dan Kamwolker (Kojabu).

“Intake Entrop juga terdampak dimana awalnya ada 90 liter/detik sekarang terjadi penurunan kapasitas hingga 60 persen,” ungkapnya.

Diakinya, pada 7 Oktober lalu, pihaknya melihat jalur pipa utama PDAM di Kojabu dan pada jarak 4 KM ada pembakaran hutan juga aktifitas masyarakat lain yang sangat berpengaruh bagi kapasitas air PDAM sendiri.

Dari pantauan di lapangan, memang ada pembakaran hutan tepat di jalur pipa utama PDAM di wilayah itu yang juga membuat kapasitas sumber air tersebut semakin berkurang.

“Ada 200 liter/detik air masuk ke pipa itu, kalau patah maka cukup lama perbaiki dan saluran air ke masyarakat di beberapa wilayah bisa mati total,” ujarnnya.

Tak hanya itu, permasalahan lain yang juga berdampak bagi kapasitas dan debit air PDAM adalah banyaknya sambungan liar atau ilegal milik warga di pipa utama PDAM.

Bahkan, kata Entis, pihaknya mendapatkan 37 sambungan liar pada pipa PDAM di wilayah hutan Bhayangkara Kota Jayapura.

“Bukan di situ saja, di wilayah Perumnas III belakang Asrama Rusunawa juga terdapat sambungan liar yang  menggunakan mesin pompa air, ini belum lagi sambungan liar lainnya,” jelasnya.

Dikatakan, akibat penurunan kapasitas air PDAM ini, membuat pihaknya terksa harus menggilir distribusi air terutama di Perumahan Jaya Asri, sebagian Hamadi, bahkan di wilayah Abepura dan Entrop harus digilir.

Dengan kondisi ini, PDAM Jayapura mengharapkan warga sadar dan tak hanya menyalahkan PDAM saja.

“PDAM kan operator dan yang menjaga ketersediaan air adalah semua pihak termasuk warga dan juga pemda setempat,” jelasnya lagi.

Dengan kondisi ini, Entis Sutisna meminta kepada pelanggan agar hemat dalam menggunakan air bersih. (jul/rm)

LEAVE A REPLY