JAYAPURA (PT) – Satgas Pengamanan Perbatasan RI – PNG, Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad Pos Pitewi berkesempatan mengenalkan dan mengajarkan ilmu tentang kepramukaan kepada murid SMPN 7 Yetti yang berada di Kampung Pitewi, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Senin (15/10).

Personel Satgas 501 Kostrad mengajarkan tentang cara membuat tiang bendera dengan menggunakan tongkat dan tali pramuka.

Caranya, dengan membuat pancangan kaki berbentuk segitiga sebagai kuda kuda dari tiang bendera. Kemudian, menyambungkan 2 buah tongkat dengan menggunakan simpul tertentu sebagai tiang bendera.

Setelah tiang dan kuda-kuda terbentuk, langkah selanjutnya adalah menggabungkan antara tiang dan kuda kuda tersebut sehingga menbentuk sebuah tiang bendera yang dapat berdiri dengan kokoh.

Setelah memberikan contoh cara membuat tiang bendera, Personel Satgas memberikan kesempatan kepada masing masing kelompok yang terdiri dari 5 sampai dengan 7 orang siswa untuk mempraktekan apa yang telah diajarkan.

Personel Satgas tidak serta merta melepasnya begitu saja. Personel Satgas berkeliling ke setiap kelompok untuk memantau hasil pekerjaan mereka sambil membimbing mereka jika belum paham.

Setelah masing masing kelompok berhasil membuat sebuah tiang bendera, Personel Satgas memberi waktu 30 menit untuk melombakan cara membuat tiang bendera itu. Kelompok yang kalah akan mendapat hukuman menggendong kelompok yang menang.

Kepala Sekolah SMPN 7 Yetti, Sudiyono, SPd mengaku sangat senang dengan metode yang diperlihatkan Personel Satgas dalam melatih dan membina siswa di bidang kepramukaan.

Sudiyono berharap, pada pertemuan berikutnya Personel Satgas bisa mengajarkan ilmu pramuka lainnya kepada muridnya agar mereka bisa bersaing dengan murid dari sekolah lain.

Senada dengan itu, Carlos Kekri, salah Seorang murid kelas VIII SMPN Yetti. Carlos mengaku senang diajarkan ilmu tentang cara membuat tiang bendera menggunakan tongkat pramuka.

“Setelah mendapat ilmu dari Personel Satgas, saya berencana akan membuat tiang bendera di rumahnya sendiri untuk diperlihatkan kepada kedua orang tuanya,” ungkapnya.

Dansatgas Yonif Para Raider 501 Kostrad Letkol Inf Eko Antoni Chandra berharap melalui kegiatan pramuka itu, ilmu yang telah diajarkan bisa bermanfaat kepada mereka, sehingga ketika mereka dewasa nanti, mereka bisa menjadi orang yang bermanfaat di tengah lingkungan masyarakat.

“Ilmu dan pengalaman yang berharga ini sebaiknya jangan disimpan untuk diri sendiri, alangkah lebih baik jika ilmu yang telah didapat bisa ditularkan kepada yang lainnya agar lebih terasa manfaatnya,” imbuh Dansatgas. (jul/rm)

LEAVE A REPLY