JAYAPURA (PT) – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, S.I.P. melaksanakan tatap muka dan memberi pengarahan kepada Orang Tua/Wali Calon Tamtama PK TNI AD Gelombang II TA. 2018, di Aula Tony A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Rabu (25/10).

Kegiatan tatap muka dan pengarahan diikuti oleh orang tua/wali calon prajurit sebanyak 803 orang. Kegiatan ini merupakan upaya sosialisasi dan wujud transparasi dalam penerimaan calon Tamtama PK TNI AD Gelombang II TA. 2018.

Sehingga diperoleh informasi yang sebenar-benarnya tentang proses penerimaan prajurit TNI AD di Kodam XVII/ Cenderawasih. Dalam penerimaan Tamtama PK TNI AD Gelombang II TA. 2018, tidak ada calo dan suap menyuap. Panitia akan bekerja secara jujur dan benar. Kodam juga mengharap orang tua/wali mempercayakan seleksi kepada panitia.

Menurut Pangdam XVII/ Cenderawasih saat ini adalah eranya keterbukaan. Oleh karena itu, setiap proses seleksi penerimaan prajurit harus dilakukan secara objektif dan transparan. Hal ini dilakukan untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya praktek percaloan.

“Perlu saya tegaskan, selama pelaksanaan seleksi sampai dengan masuk pendidikan calon tidak dipungut biaya apapun, anggaran kegiatan seleksi sudah didukung oleh negara. Apabila para orang Tua/Wali calon menemukan praktek percaloan atau dihubungi oleh oknum-oknum yang menjanjikan bisa meluluskan calon pada pelaksanaan seleksi ini, agar segera melaporkan ke Instansi Militer terdekat. Bila terbukti ada oknum prajurit yang terbukti melakukan percaloan atau bermain kolusi maka akan saya tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Pangdam.

Acara tatap muka ini mendapat respons positif dari perwakilan orangtua calon.

Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Pangdam. Anak kami sudah beberapa kali mendaftar dan gagal, namun baru kali ini kami (orang tua, red) mendapat penjelasan langsung dari seorang Panglima tentang proses seleksi penerimaan calon prajurit TNI.

Mayjen Yosua juga menjelaskan dalam seleksi penerimaan prajurit TNI yang bersifat reguler maka semua pemuda mendapat kesempatan yang sama, tanpa memandang suku, agama dan status sosial. Sedangkan khusus bagi putra asli Papua diberikan keistimewaan melalui program seleksi calon Bintara/Tamtama khusus putra wilayah pedalaman yang juga dilaksanakan setiap tahun.

“Namun saya berharap putra asli Papua juga harus mempunyai kemampuan yang baik sehingga nantinya dapat bersaing dengan rekan-rekannya yang berasal dari daerah lain di Indonesia saat meniti karier sebagai prajurit,” ucap Pangdam.

Pangdam menambahkan, sebagai informasi, proses kegiatan seleksi di mulai dengan pemeriksaan awal yang meliputi beberapa aspek, diantaranya; aspek Administrasi, aspek Kesehatan dan aspek Jasmani.

“Adapun kriteria calon yang memenuhi standar TNI Angkatan Darat yaitu calon-calon yang memiliki mental kepribadian baik dan tangguh, psikologi yang baik dan emosional yang stabil, kemampuan akademik yang mumpuni serta kesamaptaan jasmani yang prima, yang akan dididik dan dilatih menjadi Prajurit TNI AD,” pungkas Pangdam. (jul)

LEAVE A REPLY