JAYAPURA (PT) – Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin minta tiga pilar yang terdiri dari Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan kepala kampung agar berperan aktif di lapangan.

“Saya minta peran aktif tiga pilar ini di lapangan. Sebab, tiga lembaga ini merupakan mata dan telinga pimpinan. Kalau kalian ‘tidur‘ kita bisa kena masalah. Jadi, pasang kuping baik-baik, lalu melapor ke atasan secara berjenjang untuk kemudian diambil tindakan pencegahan,” kata Kapolda Martuani Sormin dalam arahannya disela-sela Apel Tiga Pilar dalam rangka mewujudkan Pileg dan Pilpres 2019 yang aman, damai dan sejuk, di Sasana Krida Kantor Gubernur, Jayapura, Selasa (30/10).

Selain itu, Kapolda Martuani Sormin meminta tiga pilar itu, agar tak telat mengelola isu yang berkembang di lingkungannya masing-masing. Jika, telat mengelola isu bisa berakibat fatal, yakni jatuhnya korban jiwa, akibat sebuah pertikaian.

“Contoh di Wamena, ada seorang mama-mama yang dipukul oleh orang mabuk. Lalu yang menolong seorang kepala kampung. Tapi, karena informasi palsu (hoax), justru yang disampaikan kepala kampung lah pelakunya dan akhirnya dibunuh. Nah, akibat salah informasi atau hoax ini, akibatnya sangat fatal. Untuk itu, inilah pentingnya supaya tiga pilar baik Babinsa, Bhabinkamtibmas dan kepala kampung bisa kelola informasi dan tak telat memprosesnya agar kejadian seperti demikian bisa diminimalisir,” terang Kapolda.

Kapolda Martuani Sormin juga menyoroti hoax yang beredar di Jayapura, dimana kehadirian TNI/Polri di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, menyebabkan para mama-mama Papua tak bisa berladang dan berjualan. Sementara, anak-anak mereka tak bersekolah.

“Berita palsu yang sengaja dilemparkan oleh orang-orang yang tidak suka dengan perdamaian ini, ternyata tidak benar. Sebab setelah kami berkunjung ke Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, kondisinya tidak seperti yang diisukan,” tegas Kapolda.

Untuk itu, Kapolda kembali mengimbau tiga pilar yang ada agar dapat berbagi informasi, sehingga tiga pilar sebagai garda terdepan dalam mengamankan negeri ini, dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Kapolda berharap para kepala kampung tak sungkan memberitahu babinsa dan bhabinkamtibmas, mengenai kondisi yang akan terjadi maupun isu yang berpotensi menimbulkan keresahan.

“Sebab, telat merespon maka ‘ongkosnya‘ lebih mahal,” tandasnya .

Kapolda Martuani Sormin mencontohkan, di Ilu, Kabupaten Puncak saja hanya gara-gara masalah selingkuh, mengakibatkan perang kampung.

“Namun, karena cepat dikelola Dandim sama Kapolres yang langsung turun ke lapangan dengan pemda setempat, akhirnya gejolak yang terjadi bisa diredam,” pungkasnya. (ing/rm)

LEAVE A REPLY