JAYAPURA (PT) – Aparatur Sipil Negara (ASN) di Papua harus bekerja dengan Inovasi, karena membangun Papua yang sangat luas dan penuh tantangan diperlukan manusia-manusia yang kompoten dan berjiwa melayani dengan inovasi-inovasi baru.

“Papua butuh Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur yang handal dan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memecahkan persoalan yang dialami masyarakat, baik itu masalah kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan dalam semua aspek secara nasional dan global,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Bidang Umum Sekda Papua, Elysa Aury pada kegiatan Semilako Tentang Inovasi dan Kepemimpinan serta Pengembangan Kompetensi ASN Untuk Pembangunan Papua, Senin (5/11).

Menurut Gubernur, semilako seperti ini baru pertama kali dilakukan di Papua dengan menggabungkan dan mensinkronkan tiga topik besar sekaligus yaitu inovasi, kepemimpinan dan pengembangan kompetensi ASN untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan dengan visi Papua Bangkit, Mandiri Sejahtera yang berkeadilan.

Oleh karena itu, kata Gubernur, pihaknya menempatkan peningkatan SDM Papua pada misi pertama yakni, memantapkan kualitas dan daya siang SDM di Provinsi Papua.

Untuk itu, diperlukan pembangunan manusia yang inovatif dan berdaya saing. Hal ini berlaku juga bagi kepemimpinan dan pengembangan kompetensi ASN selaku pelaksana pembangunan.

Lebih lanjut, birokrasi di Papua harus bekerja dengan cara-cara inovasi dan meninggalkan cara-cara kerja yang lama.

Dan meninggalkan budaya kerja yang hanya melaksanakan tugas atau pekerjaan jika disuruh pimpinan atau atasan dan hanya melaksanakan tugas dan fungsinya tanpa terobosan-terobosan dan pikiran baru yang inovatif dan kreatif dalam menunjang tugas dan fungsi sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.

Selain itu, thema semilako ini sesuai dengan misi kedua yaitu ‘Penguatan tata kelola pemerintahan‘, dimana misi ini menjadi sangat penting karena tanpa tata kelola pemerintahan yang kuat dan bersih serta melayani dengan sungguh-sungguh, maka tujuan pembangunan Papua niscaya sulit dicapai.

Dalam hal menangani persoalan-persoalan di Papua, imbuhnya, diperlukan pemerintahan yang teratur dan berjalan sesuai dengan koridor pelaksanaan pemerintahan yang sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan, serta birokrasi melayani yang akuntabel, berkinerja tinggi dan bebas korupsi.

Hal ini yang harus diperlukan dan bukan bermental sebagai tuan yang harus dilayani oleh masyarakat.

“Perubahan mental birokrasi ini harus dilakukan dengan proses pembelajaran dalam diklat-diklat kepemimpinan pola baru dan diklat-diklat pengembangan kompetensi ASN yang bermuatan inovasi perubahan pola pikir dan pola tindak dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Hal ini diperlukan agar kinerja ASN di Papua dapat mewujudkan visi pembangunan di Papua, dan terutama meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,“ imbuhnya.

Sementara itu, Kepala LAN, Adi Suryanto menilai kegiatan ini sangat penting bagi Papua, karena sebagai provinsi yang memiliki Otonomi Khusus dan posisi strategis karena berbatasan langsung dengan negara lain.

Menurutnya, Papua harus terus melaksanakan pembangunan diberbagai bidang untuk dapat mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Dengan sumber daya yang melimpah, inovasi dan kepemimpinan serta pengembangan kompetensi ASN akan menjadi faktor kunci keberhasilan bagi Papua untuk terus meningkatkan daya saing daerah, sehingga mampu berkompetisi baik di kancah nasional maupun global.

Semilako tentang Inovasi dan Kepemimpinan Serta Pengembangan Kompetensi ASN Untuk Pembangunan Papua, yang berlangsung selama tiga hari di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusa (BPSDM) Papua.

Kegiatan diikuti oleh pembina Kepegawaian Daerah dan Kepala SKPD, para guru diwilayah Jayapura, mahasiswa Jayaprua dan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Swiss. (lam/rm)

LEAVE A REPLY