JAYAPURA (PT)- Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Suwarno mengatakan, jumlah cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020, tetap sebanyak 50 sesuai dengan hasil rapat terbatas KONI dengan Pemerintah Pusat.

Sebab, kata Suwarno, jumlah cabor yang diperlombakan itu, bertujuan untuk kepentingan Indonesia di multi event internasional.

Oleh karena itu, usulan Papua untuk pengurangan cabor dari 50 menjadi 45, tidak bisa diterima, tetapi lima cabor yang dicoret bisa diganti dengan cabor lain.

Dikatakannya, alasan Papua mencoret cabor karena tidak ada pengurus di Papua tidak bisa diterima.

Sebab, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, suka tidak suka, harus mempertandingkan cabor Sambo dan Kurash. Padahal, kedua cabor itu belum menjadi anggota KONI.

Dengan demikian, kata Suwarno, KONI pusat tetap masih perpegang pada 50 cabor sesuai keputusan hasil rapat terbatas pemerintah dan KONI.

“Sampai saat ini masih 50 cabor, belum ada perubahan, karena tolak ukur prestasi yang ingin dicapai di PON itu, mampu menyiapkan cabor unggulan Indonesia dalam rangka menuju multi event internasional,” kata Suwarno kepada wartawan disela-sela Bimtek PB PON Papua, di Jayapura, pekan lalu.

Suwarno menambahkan, Pemda dan KONI Papua boleh mencoret cabor bolling, tetapi bisa diganti dengan cabor lain. Seperti panjat tebing, cabor yang punya prestasi di Asian Games tetapi dicoret. Tentu akan mendapat protes dari daerah lain.

“Jadi, kita boleh mencoret cabor, tetapi tujuan utama PON untuk kepentingan bangsa Indonesia dan kami tetap masih berkomitmen 50 cabor ini, tetap dipertandingan. Karena sukses PON itu harus bisa menghasilkan pemecahan rekor, sehingga kita bisa mendapatkan atlet andalan menuju multi event internasional,” paparnya.

Dikatakan, jika ada kekawatiran Papua terkait cabor yang banyak dan akan berdampak pada akomodasi dan transportasi. Namun, KONI Pusat sudah berpikir itu sebelumnya, dimana jumlah cabor banyak tetapi nomor pertandingan yang dikurangi, sehingga jumlah atlet dan official pun tidak akan lebih dari 10 ribu orang.

“PON di Jawa Barat itu jumlah cabor 46, jumlah atlet ada official kurang lebih 15 ribu orang,” katanya Ketua Tim Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX tahun 2020 di KONI Pusat itu.

Ditambahkan, untuk membantu Papua dalam masalah transportasi dan akomodasi, KONI Pusat dan PB PON sudah merencanakan akan ada cabor yang dipertandingkan sebelum pembukaan PON.

Sehingga selesai pembukaan digelar partai final dan mereka bisa kembali ke daerah masing-masing,” imbuhnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY