JAYAPURA (PT) – Produksi beras lokal Papua, baru dapat menutupi 63 persen total kebutuhan beras di Provinsi Papua, sementara sisanya atau 37 persen masih didatangkan dari luar Papua.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Papua, Semuel Siriwa mengungkapkan, jika kebutuhan beras di Papua saat ini, 80 persen berasal dari Merauke, sementara sisanya di Nabire, Jayapura, Keerom, Mimika dan beberapa daerah lainnya.

“Saat ini di Merauke lahan tanamnya baru sekira 42.000 hektar. Jika dalam setahun kita bisa tanam tiga kali, maka Papua bisa swasembada beras. Di Merauke tipenya lahan tadah hujan, jadi harus tersedia air yang cukup,” kata Siriwa kepada wartawan disela-sela Rapat Teknis Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura se Provinsi Papua di Jayapura, Selasa (27/11).

Untuk mendukung peningkatan produksi beras di Papua, kata Semuel Siriwa, dukungan alat pertanian di Papua dari tahun 2014 – 2018 sudah ada sekira 2.400 unit melalui bantuan dari APBN. Jenis alatnya mulai dari pengolahan lahan sampai panen, bahkan hingga pengeringan gabah atau pasca panen.

“Di Renstra kami, jika kita mendapat dukungan baik maka 2023 Papua bisa swasembada beras. Sebenarnya tidak sulit, yang penting airnya tersedia, di Merauke lahannya tersedia,” katanya lagi.

Lebih lanjut, luas panen padi di Papua kini sudah mencapai 120 ribu hektare dengan rata-rata produksinya mencapai 5 ton gabah kering giling per hektar. Saat ini, luas panen padi di Papua baru sekitar 60 ribu hektar.

“Jadi, ke depan jika kita mau Papua swasembada beras, maka kita berharap dukungan dari teman-teman di PUPR untuk menyiapkan infrastruktur irigasi yang cukup, sehingga bila di Merauke biasanya setahun hanya satu kali tanam, bisa ditingkatkan menjadi sampai tiga kali,” ujarnya.

Untuk Kabupaten Nabire luas lahan baru sekira 3.000 hektar, namun Semuel Siriwa, jika jaringan pengairan dari bendungan mendukung, maka potensinya bisa mencapai 6.000 hektar. Tetapi, masih jauh jika dibandingkan Merauke, tetapi Nabire potensial untuk kawasan utara dan bisa jadi penyangga untuk daerah pegunungan.

Disinggung mengenai Penduduk asli Papua sudah ada mempunyai lahan pertanian , Siriwa mengaku jumlahnya telah mencapai 20 hektar yang ada di Merauke. Namun, lahan-lahan pertanian di Merauke sebagian besar ada di atas hak ulayat yang disewakan kepada penduduk eks transmigrasi. (ing/rm)

LEAVE A REPLY