JAYAPURA (PT) – Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Papua mendorong program Satu Guru Satu Buku (Sagu Saku) di Provinsi Papua.

Ketua IGI Wilayah Papua, Since, MPd mengatakan, organisasi IGI, fokus pada kompetensi diri dan meningkatkan mutu dalam menulis buku.

Bahkan, ia menargetkan untuk pelatihan Satu Guru Satu Buku direncanakan dilakukan di seluruh Papua yakni 29 kabupaten dan kota.

“Saya berharap penerbitan buku tidak hanya Sagu Saku saja, namun peserta juga akan berkompetesi menerbitkan buku Sagu Warna yang artinya Satu Guru Satu Warisan Budaya Nasional,“ kata Since.

Ditambahkan, Sagu Warna di dalamnya melatih setiap bidang studi disisipkan budaya lokal hasil akhirnya, sehingga diharapkan ada 1 buku hasil budaya lokal itu.

Plt Sekda Kota Jayapura, Dr Frans Pekey MSi meminta agar organisasi IGI dapat meningkatkan kompetensi para guru di Kota Jayapura

“Saya mengajak kepada para guru-guru bahwa ini momentum dan kesempatan yang baik untuk meningkatkan kompetensi kapasitas diri dan kualitas diri,” kata Frans Pekey saat membuka Workshop Spektakuler Satu Guru Satu Buku (Sagu Saku) kepada peserta Pelatihan Menulis Buku hinggga Terbit yang berlangsung di Aula Kantor Disperindagkop Kota Jayapura, Jumat (30/11).

Diakui, kebanyakan guru mengalami kesulitan saat pensiun mencapai golongan 4A, karena ada satu syarat yang harus di penuhi ketika mau naik tingkat di golongan 4B maupun 4C, yakni syarat mutlak kenaikan pangkat harus bisa membuat karya ilmiah.

Untuk itu, kata Frans Pekey, program Satu Guru Satu Buku (Sagu Saku) menjadi bagian untuk menjawab dan memenuhi kesulitan itu.

“Saya harap peserta bisa menjadi penulis yang hebat yang memiliki kemampuan dan kapasitas di masa yang akan datang,“ katanya.

Plt Sekda Frans Pekey menambahkan, organisasi IGI Provinsi Papua telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Jayapura, sehingga IGI Kota Jayapura akan segera dibentuk badan kepengurusannya. (ket/rm)

LEAVE A REPLY