WAMENA (PT) – Sebanyak 139 personel gabungan polisi dan TNI bergeser ke lokasi kejadian pembunuhan 31 pekerja PT. Ista Karya di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Selasa (4/12/2018) sekitar pagi hari.

Wakapolres Jayawijaya, Kompol. Andreas Tampubolon mengungkapkan, anggota tersebut akan memasuki area lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban.

“Personel yang diberangkatkan jumlahnya sama seperti kemarin. Hanya berkurang 4 personel karena mobil yang ditumpangi bermasalah sehingga kembali,” jelas Wakapolres Andreas.

Untuk evakuasi korban, kata Wakapolres pihaknya menyiapkan 3 unit mobil jenasah di Habema. Nanti dari sana akan dievakuasi ke Mapolres Jayawijaya.

“Untuk posko evakuasi korban tetap di Polres Jayawijaya. Tidak ada tempat lain. Kita siapkan ambulance yang standby, rencana pertukaran akan dilangsungkan di habema,” beber Wakapolres.

Polisi sendiri belum memastikan jumlah korban, hanya saja mereka sudah mempersiapkan diri untuk mengevakuasi korban tersebut.

“Saya sampaikan secara normatif, kalaupun kita ambil yang terburuknya. Karena saksi mata yang melihat langsung itu belum ada. Jadi kita ambil yang terburuknya,” jelasnya.

Hanya saja, ada skitar 8-12 orang keluarga korban yang sempat datang mengkonfirmasi terkait informasi pembunuhan yang terjadi di Mbua.

Wakapolres meyakini dengan kekuatan personel yang digeser ke Mbua dapat mengevakuasi korban pembunuhan disana.

Sebelumnya, sebanyak 31 karyawan PT. Ista Karya dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata di lokasi pembangunan jembatan di kali Yal dan Aurak, Distrik Yigi, Nduga. (man/rm)

LEAVE A REPLY