JAYAPURA (PT) – Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Papua menganjurkan kepada seluruh kampung di Papua teruatama wilayah Pegunungan agar mempunyai kebun kopi seluas dua hektar.
Kepala BPMK Papua, Donatus Motte mengaku, selain dua hektar kebun kopi binaan setiap kampung, masyarakat juga diharapkan mempunyai kebun kopi pribadi.
“Kami menganjurkan kepada kepala kampung terutama di wilayah Pegunungan agar mempunyai kebun kopi bersama,” kata Donatus Motte, Jumat (22/2).
Dengan adanya kebun kopi binaan bersama itu, diharapkan mampu memenuhi permintaan kopi dari manca negara maupun dalam negeru sendiri.
“Permintaan kopi Papua sangat luar biasa, karena Kopi Papua luar biasa potensial terutama di wilayah gunung,” ujarnya.
Diakui, rencana pembinaan kebun kopi itu, telah mendapat respon baik dari para bupati, hanya kepala badan keuangan dan kepala kampung yang harus digenjot oleh bupati.
“Karena kami sifatnya hanya pengendalian saja, tetapi uang semuanya ada di kampung, sementara kami tidak dilengkapi dana pengendalian,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan Papua, John Nahumury mengaku, pihaknya terus mengembangkan kopi dengan perluasan areal, intensifikasi dan rehabilitasi pertanian.
“Kami selalu ingatkan agar ada penyiapan bibit kopi unggul dan bermutu agar ada peningkatan produksi,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya terus mendorong Dinas Perkebunan Kabupaten agar membuka areal khusus pembibitan yang unggul dan berkualitas, dengan harapan ketika ada perluasan lahan para petani bisa menanam benih yang sudah disediakan.
“Jadi kalau mau ada perluasan lahan tanam silahkan, yang penting benih yang diambil betul-betul berkualitas unggul. Jadi tidak menanam bibit kopi yang asal-asalan,” ujar Nahumury, menjelaskan.
Selain pengembangan, Papua juga mengenjot promosi yang sudah dilakukan secara terus menerus melibatkan beberapa instansi terkait, seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
“Untuk memperkenalkan kopi cartens, kopi baliem blue, serta kopi yang dihasilkan waga Papua,” imbuhnya. (ing/rm)
