JAYAPURA (PT) – Perkembangan korban bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura dari hasil pencarian tim gabungan TNI-Polri dan Basarnas berhasil menemukan 82 jenazah korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura dan 7 jenazah korban tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura, Selasa (19/3).

Adapun update terbaru data korban hari Selasa (19/3) diantaranya pada Senin (18/3) ditemukan 13 jenazah di Kampung Sereh Tua 4 korban, Danau Sentani 2 korban, BTN Sosial 3 korban, BTN Nauli 2 korban, BTN Citra Buana 1 korban dan Kampung Hobong 1 korban sehingga jumlah korban yang ditemukan sebanyak 83 jenazah (Data Posko Induk Sentani).

Sedangkan, jumlah korban tanah longsor 7 jenazah (sudah diserahkan kepada keluarga korban) di Eks Pasar Ampera Kota Jayapura.

Untuk jumlah korban yang belum ditemukan sebanyak 74 orang sesuai aporan dari keluarga dan masyarakat), diantaranya di Kampung Milinik sebanyak 34 orang, BTN Gajah Mada 20 orang, Komplek Perumahan Inauli 7 orang, Kampung Bambar 4 orang, BTN Bintang Timur 2 orang, BTN Sosial 1 orang, Komba 1 orang dan Taruna Sosial 3 orang.

Jumlah jenazah yang telah dievakuasi ke rumah sakit sebanyak 73 kantong jenazah, diantaranya ke RS Bhayangka 66 kantong jenazah dan RS Marthen Indey 7 kantong jenazah (korban tanah longsor di Ampera).

Selain itu, diketahui korban terdampak banjir bandang sebanyak 11.725 KK dari Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat.

Diketahui, korban luka-luka sebanyak 159 orang, diantaranya luka berat 84 orang dan luka ringan 75 orang.

Untuk jumlah pengungsi saat ini, tercatat sebanyak 6.831 orang yang ditempatkan di beberapa titik yakni Halaman Kantor Bupati Jayapura dan rumah-rumah warga yang tidak terkena banjir.

Pengungsi itu tercatat di BTN Bintang Timur 600 orang, BTN Gajah Mada 1.450 orang, Doyo Baru 203 orang, Panti Jompo 23 orang, HIS Agus Karitji 600 orang, SIL 1.000 orang, Gunung merah (Posko Induk) 1.391 orang.

Selain itu, di Asrama Himles sebanyak 50 orang, Kompi D 108 orang, Puspenka Hawai 123 orang, Yayasan ABdi Nusantara 900 orang, di Kampung Netar 43 orang, Permata Hijau 120 orang dan Rindam 220 orang.

Kerugian material tercatat sebanyak 350 rumah rusak berat, jembatan 3 rusak berat, drainase 8 rusak berat, jalan 4 rusak berat, gereja 2 rusak berat, masjid 1 rusak berat, sekolah 8 rusak berat, ruko 104 rusak berat dan pasar 1 rusak berat.

Sementara itu, jumlah jenazah yang telah diserahkan kepada masing-masing keluarga korban sebanyak 26 jenazah. Data korban yang dirawat di beberapa rumah sakit diantaranya RS Bhayangkara 10 orang yang masih dirawat (awalnya 21 orang, 2 orang boleh pulang, 5 rawat jalan, rujuk ke RSUD Dok II Jayapura 4 orang.

Di RSUD Yowari 5 orang (awalnya 35 orang kemudian 1 orang dirujuk ke RS Dian Harapan karena mengalami luka berat dan 29 orang sudah diperbolehkan pulang) dan di RS Dian Harapan 1 orang (rujukan dari RS Yowari), sedangkan RSUD Dok II Jayapura 4 orang rujukand ari RS Bhayangkara.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH mengatakan bahwa tim gabungan TNI-Polri dan Basarnas masih terus melakukan pencarian terhadap korban, tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah.

Personel TNI/Polri masih dikerahkan disetiap titik yang dianggap sebagai tempat terparah dan terdapat korban jiwa.

“Selain melakukan pencarian terhadap korban jiwa, Tim gabungan juga melakukan pembersihan di beberapa titik yang terdampak banjir bandang yakni Jalan Sosial, Kemiri dan Doyo Baru,” jelas Kabid Humas AM Kamal.

Kamal menambahkan, perumahan yang terendam banjir yaitu perumahan doyo baru dan sekitarnya, kompleks 751, Balaitrans dan Kompleks Auri dan Distrik Ravenirara. (jul/rm)

LEAVE A REPLY