JAYAPURA (PT) – Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) Papua tak ingin kegagalan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jawa Tengah tahun 2017, tidak terulang kembali di Papua.

 

Sebagai tuan rumah Popnas XV tahun 2019, Disorda benar-benar all out menyiapkan kontingen Papua agar meraih prestasi dan finish lima besar klasemen akhir.

 

Oleh karena itu, para pelatih Popnas dan Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) dari masing-masing cabang olahraga dikumpulkan dalam rangka penyegaran sebagai persiapan menghadapi Popnas yang akan digelar di Jayapura, 10-18 Oktober 2019.

 

“Kami kumpulkan para pelatih itu, sekaligus untuk menyamakan persepsi program kepelatihan menyongsong Popnas,” kata Kepala Disorda Papua, Daud Ngabalin ketika membuka kegiatan penyegaran pelatih di Aula Kantor Otonom Kotaraja, Jayapura, Rabu, (26/6).

 

Dihadapan para pelatih Kadisorda menegaskan, sisa waktu tiga bulan kebdepan dengan kegiatan yang dilakukan ini, ada ekspektasi (harapan) besar yang bisa dicapai di Popnas.

 

“Saya sudah berkoodinasi dengan Prof Paulus Persunay, kesiapan kita tiga bulan ke depan cukup untuk bagaimana pelatih menyiapkan atlet meraih prestasi di Popnas nanti,” ujarnya.

 

Dikatakan, penyegaran pelatih selama tiga hari ini, diharapkan kepada para pelatih melihat kembali materi kepelatihan yang sudah dilakukan selama pemusatan latihan berjalan hingga pemusatan latihan terpusat.

 

“Sekarang semua atlet Popnas sudah masuk penampungan pemusatan, harapan saya  kontingen Papua bisa masuk 5 besar Popnas. Untuk merealisasikan target tersebut, kontingen Papua paling tidak harus bisa meraih minimal 20 medali emas dari 20 cabang olahraga yang dipertandingkan,” harapnya.

 

Selain itu, katanya, ekspektasi  masyarakat Papua terhadap kontingen Papua sangat tinggi, ekspektasi ini yang harus kita jaga baik dan tidak membuat masyarakat olahraga Papua kecewa, maka harus menyiapkan atlet dengan baik agar dapat meraih prestasi.

 

“Kita bukan sukses prestasi saja, tapi sukses penyelenggara sebagai tuan rumah,” ucapnya.

 

Sementara itu, DR. Ucup Yusuf, M.Kes, AIFO ketika memberikan materi menekankan kepada para pelatih harus memiliki kemampuan kepelatihan sekaligus program latihan yang terstruktur.

 

Menurutnya, sejumlah pelatih yang dipercayakan untuk melatih sudah berpengalaman, namun perlu disegarkan kembali agar press, apalagi pelatih juga mempunyai andil besar dalam mempersiapkan atlet.

 

“Pelatih itu orang pertama yang membimbing dan mendampingi atletnya baik selama latihan maupun ketika bertanding, mereka punya bertanggung jawab atas prestasi yang diraih atlet, maka pelatihan seperti ini sangat penting,” papar Ucup.

 

Ia mengatakan, pelatihan yang dilakukan jelang kegiatan Popnas ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas pelatih.

 

Dengan demikian, para pelatih setidaknya ada pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan setelah pelatihan ini. Yakni menyiapkan atlet Papua selama pelaksanaan pemusatan latihan nanti.

 

Sebab, katanya, para pelatih dapat mengaplikasikan ilmu maupun teknik yang sudah didapatkan selama pelatihan untuk atletnya masing-masing.

 

Dan pelatih juga punya pengaruh pelatih luar biasa, meskipun mereka mempunyai pengalaman melatih, mereka juga harus perlu mengetahui psikologis atletnya.

 

“Jadi, para pelatih tidak hanya melatih, tapi bagaimana memberikan motivasi kepada atletnya. Harapan kita semua, dengan penyegaran pelatih ini nantinya pelatih bisa melatih dan menyiapkan atlet-atlet pelajar terbaik Papua untuk meraih prestasi di Popnas 2019 mendatang,” tambah Ucup.

 

Selain DR. Ucup Yusuf, MKes, AIFO, dalam penyegaran pelatih tersebut, Disorda Papua juga menghadirkan salah satu pelatih legendaris yang sudah melahirkan beberapa atlet Nasional sejak 1968, Yakni Paulus Pesurnay.

 

Pria kelahiran tahun 1941 ini kini sedang membantu Koni Papua menyiapkan atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020. (lam/rm)

LEAVE A REPLY