JAYAPURA (PT) – Kapolda Papua, Irjen Pol Rudolf. Albert Rodja tengah menyiapkan langkah penegakan hukum, pasca pembunuhan anggotanya, Briptu Heidar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak.

 

Meski demikian, Kapolda Albert Rodja tak menjelaskan lebih rinci jumlah personil yang ditugaskan dan titik mana aja yang diduga sebagai tempat persembunyian KKB yang dikomandoi Lekagak Telenggen itu.

 

“Ada penegakan hukum di Kabupaten Puncak. Sebab, pelaku merupakan kelompok kriminal bersenjata,” singkat Rodja kepada sejumlah awak media di ruang kerjanya, Kamis, (15/8).

 

Jenderal Polisi asal Nusa Tengga Timur (NTT) ini pun mengaku telah menyiapkan tindakan tegas terhadap pelaku pembunuhan Briptu Heidar.

 

“Itu yang sedang kita siapkan dan kalian sudah tahu,” kata Albert Rodja.

 

Sebelumnya, Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey menyebut peristiwa yang menimpa Briptu Heidar di Kabupaten Puncak merupakan tindakan kriminal murni.

 

Ramandey menyampaikan duka cita atas gugurnya anggota Polri dalam tugas.

 

“Kriminal adalah perbuatan perorangan atau kelompok, kalau perbuatan kriminal pertanggungjawabanya adalah individu, sehingga pendekatannya berupa pendekatan keamanan,” jelasnya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Briptu Heidar merupakan anggota Ditreskrimum Polda Papua yang diperbantukan untuk mengamankan wilayah di Pegunungan Tengah, khususnya Kabupaten Puncak.

 

Heidar meninggal usai disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, pada Senin, 12 Agustus 2019.

 

Jenazah Heidar ditemukan 6,5 jam kemudian dengan kondisi mengenaskan di pinggiran sungai sekitar lokasi penyanderaan.

 

Ketika itu, proses negosiasi sedang berlangsung yang melibatkan Kapolres Puncak Jaya, AKBP. Ari Purwanto, kepala daerah Puncak dan tokoh masyarakat setempat.

 

Brigpol Anumerta Heidar yang adalah anak tunggal dari pasangan Kaharuddin Nurhaeda ini berhasil mengungkap 11 kasus yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB), selama dirinya bertugas di wilayah pegunungan tengah Papua.

 

Salah satu prestasinya yang paling menonjol adalah pembebasan sandera warga sipil asli Papua dan pendatang oleh KKB di Tembagapura, tepatnya di Kampung Banti, Distrik Tembagapura pada 11 November 2017.

 

Seketika itu almarhum mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (mt/rm)

LEAVE A REPLY