JAYAPURA (PT) – Ketua DPR Papua, Yunus Wonda meminta aparat keamanan yang ditugaskan ke Papua pasca terjadinya aksi unjuk rasa berujung rusuh di Kota Jayapura, untuk lebih humanis dalam menjalankan tugas.

“Jumlah aparat kita cukup banyak di Papua. Ini yang kita lihat banyaknya aparat kita sebab ini juga tugas mereka yang ditugaskan oleh negara, untuk itu kita berharap pendekatan harus tetap humanis. Pendekatan kepada masyarakat harus tetap humanis,” kata Yunus Wonda usai acara Coffee Morning bersama Pasukan Brimob yang tugas di Kantor DPR Papua, Kamis, (19/9).

Apalagi, kata Yunus Wonda, personil Brimob yang ditugaskan ke Papua itu, mereka sudah pernah bertugas di Papua dan pastinya mereka sudah paham dengan Papua.

Menurutnya, dengan kehadiran aparat yang begitu banyak, di sisi lain pasti masyarakat masih ketakutan, karena hampir sebagian toko di pinggir-pinggir jalan atau ruko dan perkantoran, itu aparat keamanan cukup banyak dan itu membuat juga keresahan di masyarakat di Papua hari ini.

Lebih lanjut, memang pihaknya tengah memikirkan terhadap aparat keamanan yang ditugaskan ke Papua itu, namun mereka ini tengah menjalankan tugas negara.

“Tapi ini kan mereka menjalankan tugas negara, yang memang kita tidak bisa halangi atau menolak mereka, Sebab mereka hadir disini karena tugas negara.Tapi bagaimana selama mereka hadir, mereka memberikan kenyamanan dan rasa aman. Jadi menghindar dari ketakutan,” pesan Yunus Wonda kepada seluruh aparat yang ditugaskan ke Papua.

Dikatakan, pihaknya memang melihat di jalan-jalan mereka harus menggantung senjata dengan posisinya bukan digantung tapi rata-rata ia melihat dalam posisi siaga.

“Jadi, ini juga harus hindari itu, karena kita sedang berhadapan dengan masyarakat. Jadi, saya pikir tidak harus posisi senjata seperti begitu. Silahkan digantung, mungkin dengan begitu akan sedikit membuat kenyamanan bagi masyarakat Papua. Tapi, jika kita jalan dengan posisi siaga, itu tidak memberikan jaminan keamanan, itu justru akan membuat masyarakat akan jadi takut,” katanya.

Untuk itu, pihaknya menyampaikan kepada Kapolda Papua dan Kapolri agar harus ada arahan kepada anggotanya agar kehadiran aparat itu benar-benar memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

“Ini yang harus kita ciptakan hal seperti itu. Saya tadi lihat dan mendengar banyak dari mereka, dimana mereka sebelumnya pernah mengabdi di Papua, saya pikir mereka sudah banyak belajar tentang karakter orang Papua,” ujarnya.

Yang riskan, kata politisi Partai Demokrat ini, ketika ada yang sama sekali belum pernah ke Papua, karena dia tidak akan pernah tahu kondisi Papua seperti apa.

Terkait coffee morning bersama pasukan Brimob yang bertugas di Kantor DPR Papua, Yunus Wonda mengakui jika kegiatan itu, bagian dari silaturahmi.

“Intinya hari ini coffe morning dengan mereka, itu bagian dari silaturahmi saya dengan mereka, karena mereka ada di kantor kami sehingga sebagai Ketua DPR, ya saya juga harus bisa duduk bersama-sama sambil ajak mereka coffee morning dengan saya dan sekaligus menjalin silaturahmi,” jelasnya.

Menurutnya, acara itu sebenarnya sudah beberapa hari dijadwalkan untuk sekaligus menjalin silaturahmi dengan aparat yang sedang menjalankan tugas di Kantor DPR Papua.

“Ya, memang hari ini saya mengundang mereka untuk bertemu dengan saya sekaligus menjalin silaturahmi sambil berdiskusi. Saya lihat, ini harus kita bangun dengan semua orang agar keakraban tetap terjaga dan bangun kekeluargaan dengan anggota kita,” katanya.

Apalagi, mereka juga jauh dari keluarga, sehingga pihaknya juga menyampaikan kondisi riil di Papua.

Dari hasil diskusi itu, Yunus Wonda menambahkan, jika ternyata mereka ini rata-rata bukan orang baru ke Papua, sebelumnya juga mereka sudah pernah bertugas di Papua, bahkan sudah ada yang berulangkali menjalankan tugas di Papua.

Ada yang dua kali, tiga kali mereka sudah pernah ke Papua.

“Mereka juga sudah ada yang pernah bertugas di Puncak Jaya, Puncak Papua, Wamena dan Tolikara. Jadi yang saya lihat, yang mereka kirim ini adalah mereka yang sudah pernah ada di Papua. Artinya, mereka sudah tahu budaya dan karakter orang Papua. Itu mereka sudah tahu,” katanya.

Ketua DPR Papua mewanti-wanti bagi mereka yang belum bertugas di Papua, yang belum tentu paham budaya dan karakter orang Papua.

“Tadi waktu diskusi dengan mereka, ada yang bilang pernah bertugas di Puncak Jaya, Puncak Papua, Tolikara dan Wamena, Paniai dan di beberapa kabupaten yang ada di Papua. Jadi para anggota ini yang sudah pernah menjalankan tugas di Papua, sehingga mereka dikirim lagi kesini,” pungkasnya. (sri/rm)

LEAVE A REPLY