JAYAPURA (PT) – Tim Trauma Healing Polda Papua memberikan trauma healing bagi warga dan anak-anak yang mengungsi ke Markas Kodim 1702/Jayawijaya, pasca kerusuhan Wamena pada 23 September 2019 lalu.

Kebanyakan Polwan dalam tim trauma healing mengajak anak-anak bermain dan menggambar, serta bernyanyi.

Metode ini dinilai paling efektif untuk memulihkan psikis anak-anak.

Pemulihan trauma kepada anak-anak ini dipimpin langsung Kasubag Psipol SDM Polda Papua, Kompol Irfan Atria.

“Trauma healing kali ini khusus anak-anak yang berada di pengungsian. Tujuannya untuk mengurangi traumatis anak-anak, pasca aksi anarkis pada Senin pekan lalu,” jelasnya, Minggu, 29 September 2019.

Kompol Irfan berharap pemulihan trauma ini dapat mengembalikan anak-anak ke bangku sekolah dan semangat menikmati keadaan lingkungan sekitarnya.

Dengan bermain, rasa takut para anak-anak diharapkan berangsur hilang.

“Pemulihan trauma dilakuan pada sejumah pengungsian, dengan cara melakukan kegiatan seperti menggambar, mewarnai, mendongeng, bernyanyi dan bermain joget balon,” paparnya.

Salah satu pengungsi di Kodim Jayawijaya, Nizul Koimah, mengaku senang atas kegiatan trauma healing yang diberikan kepolisian.

“Anak-anak terlihat senang dan bersemangat dengan permainan yang diberikan. Kami berharap rasa takut anak-anak segera hilang,” imbuhnya. (mt/sri)

LEAVE A REPLY