SENTANI (PT) – Danau Sentani dan Gunung Cyclop merupakan dua mahakarya Tuhan bagi masyarakat di Kabupaten Jayapura, secara kusus masyarakat di Kota Sentani yang tinggal tepat di bawah kaki Gunung Cyclop dan berada pada pesisir Danau Sentani.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, M.Si mengatakan, dua mahakarya ini merupakan anugerah Tuhan bagi seluruh warga masyarakat di Bumi Kenambay Umbay.

Untuk itu, siapapun dia yang datang dan tinggal di Kabupaten Jayapura wajib hukumnya untuk menjaga Pegunungan Cyclop dan Danau Sentani.

“Bencana pada Maret 2019 lalu adalah bagian yang tidak bisa hilang begitu saja dari ingatan kita semua. Tetapi kita harus bangkit dari kertepurukan kita saat ini,” kata Bupati Awoitauw.

Dikatakan, menjelang perhelatan Pekan Olaraga Nasional (PON) XX tahun 2020, semua masyarakat harus bergandengan tangan untuk bersama menjaga lingkungannya agar tetap nyaman, asri, damai dan bersih.

Secara khusus di Danau Sentani, kata Bupati Awoitauw, para kepala kampung dan masyarakatnya yang mendiami pesisir Danau Sentani sudah diberitahu agar senantiasa menjaga kebersihan Kampungnya, tetapi juga danau secara luas dimana mereka tinggal.

“Danau Sentani akan menjadi tempat wisata bagi orang luar yang berkunjung ke sini,” ujarnya.

Menurutnya, Sentani sebagai pintu masuk bagi orang luar yang ke Papua, ketika pertama memasuki Daerah ini dari atas pesawat yang pertama dilihat adalah Danau Sentani lalu Pegunungan Cyclop.

“Suasana daerah ini harus mencerminkan muatan lokal yang lebih spesifik lagi. Ada ornamen dan asesoris daerah yang menonjol disemua tempat-temapt umum,” katanya.

Orang luar, lanjut Bupati Awoitauw, tidak mungkin datang membangun dan menjaga tempat kita.
Hanya kita sendiri yang bisa menjaga dan merawatnya.

Oleh sebab itu, sangat diharapkan adanya partisipasi semua pihak dalam menjaga dua mahakarya ini tetapi juga ikut mensukseskan pelaksanaan PON di Papua, secara khusus di Kabupaten Jayapura.

Hal senada juga di katakan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Fransiscus Xaverius Mote yang meminta masyarakat di Pesisir Danau Sentani agar tidak membuang sampah di Danau Sentani.

“Danau ini bukan tempat sampah, mulai saat ini tidak boleh lagi semua orang buang sampah di Danau Sentani,” tegasnya.

Menurutnya, dengan lingkungan danau yang tidak sehat, jelas akan mempengaruhi tumbuh kembangnya ikan yang dipelihara saat ini di Danau Sentani, baik yang ada dalam danau maupun yang sedang di budi dayakan didalam keramba apung milik masyarakat.

Selain sampah, FX Mote juga mengajak semua masyarakat untuk membangun rumah tidak membelakangi Danau Sentani.

“Kenapa danau atau laut cepat kotor, karena dapur dan tempat pembuangan seperti kamar mandi ada dibagian belakan rumah kita masing-masing. Dan bagian belakan itu mengarah ke tengah danau atau laut,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Kris Kores Tokoro menambahkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat terkait perlindungan terhadap lingkungan sekitar, termasuk Danau Sentani.

“Semua usaha-usaha warung, toko, bengkel di perkotaan sudah kami datangi satu persatu untuk memberikan pemahaman terhadap limbah dari sisa-sisa usaha mereka. Termasuk masyarakat yang sedang mendiami pesisir danau sentani agar senantiasa menjaga dan merawat danau sentani serta tidak membuang sampah dengan sembarangan,” imbuhnya. (ist/sri)

LEAVE A REPLY