Bupati Pegubin Spey Yan Bidana, ST, MSi berbicara di depan keluarga pengungsi dari Distrik Kwirok. (Foto: Humas Pemkab Pegubin)

OKSIBIL (PT) – Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) saat ini tengah mempersiapkan langkah untuk memulangkan 300 lebih pengungsi asal Distrik Kiwirok yang kini mengungsi di 17 titik di Kota Oksibil, pasca aksi penyerangan di Puskesmas setempat, 18 September 2021 lalu.

Bupati Spey Yan Bidana, ST, MSi, didampingi Wakil Bupati, Piter Kalakmabin, AMd dan Plt. Sekda Pegubin, Drg. Aloysius Giyai, M.Kes di Posko Penanganan Kemanusiaan Peristiwa di Distrik Kiwirok, Selasa (26/10) mengatakan pihaknya berdialog dengan para pengungsi Kiwirok, untuk mencari solusi terbaik mengembalikan mereka ke rumahnya masing-masing.

“Kami baru saja lihat seluruh keluarga yang mengungsi di sini dan sudah kami drop juga logistik. Tujuan kami bersama Bupati dan Sekda ke sini hari ini adalah ingin melihat dan berdialog dengan mereka. Kami akan diskusi dengan tokoh-tokoh, dengan harapan sebelum Desember ini, mereka bisa sudah pulang ke kampung halamannya di Kiwirok,” ujar Wabup Piter Kalakmabin melalui Siaran Pers, Rabu (27/10).

Menurut Piter, saat kunjungan dan dialog, pihaknya menerima banyak masukan dari masyarakat pengungsi terkait rencana pemulangan mereka.

Sebab berada sebulan lebih di pengungsian membuat mereka rindu rumah dan sebagian keluarga yang ditinggalkan di sana.

Di sisi lain, kepastian akan jaminan keamanan di Kiwirok juga sangat penting bagi mereka.

“Jadi mereka sangat ingin cepat kembali. Mereka bilang, biar di sana mereka tinggal pakai tenda pun asalkan mereka pulang ke kampung halamannya. Jadi kami pemerintah siap fasilitas untuk pulangkan mereka. Situasi secara umum kami pastikan sudah mulai kondusif,” tegasnya.

Sementara itu, dalam rangka pemulihan dan rehabilitasi sejumlah fasilitas umum dan asset pemerintah yang dirusak dan dibakar, seperti Puskesmas, Kantor Bank Papua, Kantor Distrik Kiwirok dan sejumlah sekolah baik SD, SMP dan SMA pada insiden September 2021 lalu, kata Piter, Pemkab Pegubin akan menganggarkannya di APBD Pegubin tahun 2022 untuk dibangun kembali.

“APBD 2022 ini kami akan bahas dengan Pak Sekda yang baru. Kita bangun fasilitas pemerintah yang dibakar. Juga bangun kembali perumahan rakyat, kita akan minta bantuan ini dengan pihak Pemprov Papua, Kementerian Sosial, dan Kementerian PUPR. Sebab dengan keterbatasan anggaran kami, kami di Pegubin tentu tak mampu membangunnya sendiri,” tutur Piter.

Piter juga meminta para tenaga kesehatan dan guru yang sebelumnya sempat mengungsi keluar dari Kiwirok dan beberapa distrik lain agar ke depan bisa kembali melaksanakan tugasnya seperti biasa.

“Untuk Kiwirok, memang kami sadar mereka butuh waktu untuk pulihkan trauma psikologis. Tapi yang di luar Kiwirok, kami minta kembali ke tempat tugas masing-masing. Kami jamin bahwa Pegubin adalah daerah teraman,” tegasnya.

Sekedar diketahui, dalam sambutannya ketika melantik Plt. Pegubin Sekda, Drg. Aloysius Giyai dan sejumlah Plt. Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, Senin (25/10/2021), Bupati Pegunungan Bintang, Spey Yan Bidana meminta masyarakat untuk tidak lagi membangun isu-isu murahan yang membuat rakyat hidup tidak aman.

Sebab Pegunungan Bintang sejak dulu dikenal sebagai wilayah yang aman dan nyaman bagi siapa pun yang datang untuk mengabdi dan melayani masyarakat.

“Stop untuk buang-buang isu murahan. Saya minta kepala kampung, kepala distrik, tokoh Gereja dam tokoh adat harus sharing baik informasi yang beredar agar tidak membuat masyarakat takut,” kata Bupati
Spey Bidana.

Spey juga berharap, seluruh komponen masyarakat Pegubin, pemerintah daerah dan aparat keamanan bersama-sama menjaga keamanan agar roda pemerintahan dan pelayanan publik, khususnya ekonomi, pendidikan dan kesehatan kembali berjalan normal ke depan. (fil/rm)

LEAVE A REPLY