Enembe : Jangan Bikin Kacau Hanya Ingin Jadi Gubernur

JAYAPURA – Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH menantang para kandidat yang akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua tahun 2018 mendatang agar bersikap gentleman.
“Kalau ko mau maju gentleman, beli partai politik. Tidak punya kemampuan beli partai untuk apa ko bikin masalah seperti ini. Ko beli partai politik dan partai pun tidak ada yang gratis. Baru menyatakan diri maju,”tegasnya dalam arahannya pada apel pagi gabungan, Senin (6/1/) kemarin.

Ia mengaku, telah menduga hal ini akan terjadi namun menurutnya dunia politik memang berisi persaingan untuk saling mengalahkan tetapi jangan digunakan untuk saling menjatuhkan.

“Intinya bahwa ini tahun politik. Saya sudah pikirkan tahun politik ini pasti akan terjadi seperti ini. Anak-anak Papua ini berlomba-lomba untuk mau jadi Gubernur. Tetapi kalau jadi Gubernur ikuti prosedur dan mekanisme,”beber Enembe.

Ditegaskannya, seharusnya yang ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur baik lewat partai maupun independen harus melalui prosedur. “Datang melamar di partai politik atau independen secara baik dan ko maju begitu. Tetapi kalau ko sudah suruh-suruh KPK, suruh-suruh penegak hukum untuk masuk maka ini pelanggaran yang luar biasa,”katanya dengan nada kesal.

“Jangan masuk di celah-celah kasus penggeledahan yang dilakukan KPK ini. Ini tidak benar. Gentlemen, ko beli partai politik dan bertarung itu baru laki-laki. Jadi siapapun jadi Gubernur Papua ini kepentingannya adalah untuk rakyat Papua dan membela rakyat Papua,”sambungnya.

Seperti diketahui akhir-akhir ini sudah ada beberapa kandidat yang ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua seperti Wempi Wetipo dan Ones Pahabol. “Terus ada Natalis Pigay sudah deklarasi, Kapolda lagi mau maju. Terus banyak, ko punya uang baru maju dan beli partai politik,”tambahnya lagi.

Mengenai penggeledahan oleh KPK, Gubernur menduga ada kepentingan politik dibalik kasus tersebut

“Saya yakin Mikael Kambuaya tidak bersalah dan ada orang lain atau kepentingan politik yang membuat mikael ditangkap. Tapi saya kasih tau, saya masih Gubernur Provinsi Papua sampai 9 April 2018,”jelasnya.

Meski begitu, Enembe mengatakan jika penetapan Mikael Kambuaya adalah murni kasus dugaan pidana korupsi maka biarlah prosesnya berjalan sebagaimana mestinya. Namun jika karena ada agenda politik maka Gubernur menyatakan siap “perang”.

“Saya ini kepala suku dan kita bisa perang disini. Saya suruh perang bisa. Makanya kita akan lihat kalau muatannya untuk kepentingan pilkada berarti kita disuruh perang dan bikin kacau Papua. Tetapi kalau murni hukum kita harap proses hukum akan jalan sebagaimana mestinya. Tetapi kalau murni kepentingan politik saya katakan kita akan perang,”ungkapnya menambahkan. (tim)

LEAVE A REPLY