JAYAPURA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua membantah adanya pemotongan tunjangan sertifikai bagi guru di Papua, sebab tunjangan guru tersebut langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru dari pemerintah pusat.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, Elias Wonda ketika dikonfirmasi wartawan terkait adanya keluhan para guru atas pemotongan tunjangan sebesar Rp 1 juta.

“Saya belum dapat informasi itu, tapi kalau benar dipotong itu namanya pungli,”tegas Elias Wonda kepada wartawan disela-sela acara Hal Bi Halal di Gedung Olahraga Cenderawasih Jayapura.

Elias Wonda menegaskan bahwa tidak mungkin Dinas Pendidikan melakukan pemotongan uang tunjangan tersebut karena uangnya itu sistemnya transfer langsung ke rekening guru. Dan distribusinya melalui transfer perbankan.

“Tidak mungkin ada pemotongan, karna dana itu distranfer melalui bank,”ucapnya.

Sementara itu, salah satu guru SMA Negeri I Merauke Tri Sulasmiati yang dikonfimasi mengatakan bahwa, tunjangan sertifikasi guru yang diterimanya seharunya Rp 10.500.000 akan tetapi kenapa hanya terima Rp 9.500.000.

“Saya tidak tau kenapa sampai ada pemotongan,”terangnya.

Ia menambahkan, tunjangan sertifikasi guru biasanya diterima triwulan (tiga bulan-red), tetapi kenapa sekarang kita terima per semester, seharusnya dinas memberikan sosialisasi atau pemberitahuan sebelumnya,”tandasnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY