JAYAPURA – Sosok Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH dinilai sebagai sosok yang sangat luar biasa dan mempunyai nyali serta memiliki komitmen tinggi untuk membangun Papua seutuhnya.

Demikian sepenggal pernyataan seorang anggota DPRP Komisi I, Laurenzus Kadepa dalam releasenya kepada Papua Today.com, Jumat (25/8/2017).

Dikatakan Kadepa bahwa pihaknya menilai sosok Gubernur Lukas Enembe adalah seorang tokoh Papua memiliki komitmem yang tinggi untuk membangun Papua dalam kerangka NKRI.

“Hanya sebagian kelompok penguasa dalam negara ini yang masih meragukan komitmen Gubernur Lukas Enembe. Dan bahkan banyak positifnya. Hal negatifnya sedikit saja yang dimiliki selama ini. Ini sesuai pengamatan pribadi saya selama ini,”tegasnya.

Menurutnya, selain sosok Gubernur Lukas Enembe, dirinya pun sangat apresiasi kepada tokoh Papua yang lain seperti Paulus Waterpauw, Natalius Pigai, John Wempi Wetipo dan banyak lagi. Bahkan, Papua tidak kalah juga dengan daerah lain kalau kita sadar dan bersatu untuk membangun Papua.

“Kita kuat kalau kita sadar dan bersatu. Kenapa kita harus bertengkar sendiri dan saling sikut, saling menjatuhkan, saling menjelek-jelekkan. Jujur, saya berbicara terlepas dari kepentingan politik Pilgub Papua tahun 2018 atau lainya. Saya ingin kita orang Papua ras Melanesia ini bisa apa dalam negara yang mayoritas Melayu ini,”bebernya.

Iapun mengajak kepada semua tokoh Papua yang dibanggakan tersebut termasuk semua orang Papua untuk mari bersatu melawan paradigma buruk pemerintah pusat kepada Papua selama ini. Yakni paradigma tidak mampu, pejabat terkorup tanpa mereka tunjukkan data dan bukti.

“Kalau kita tidak bersatu kita tetap disebut pelengkap saja dalam negara ini,”ucapnya.

Ia menambahkan, mengenai pemanggilan Gubernur Papua, Lukas Enembe oleh Bareskrim Polri sebagai saksi dalam dugaan korupsi dana beasiswa tahun 2016 adalah urusan pihak penegak hukum. Untuk itu, kita tidak intervensi, namun tidak bisa diterima oleh seluruh rakyat Papua jika pemanggilan tersebut dengan unsur politik tertentu.

“Itu pelecehan terhadap pribadi Lukas Enembe dan keluarganya. Termasuk masyarakat Papua dan ras melanesia di Papua,”pungkasnya. (rm)

LEAVE A REPLY