MERAUKE – Asisten II Setda Provinsi Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM mengemukakan bahwa produksi padi yang dihasilkan pada tahun 2018 mendatang diharapkan tidak hanya mencapai target namun bisa melebihi. Hal itu dikarenakan menyangkut kesejahteraan petani dimana saat ini pihak pemerintah memang tengah berlomba-lomba untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Secara bertahap, seluruh stakeholder baik pusat maupun daerah juga sedang mempersiapkan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan.

“Ini bukan wacana namun perintah Presiden Jokowi langsung,”kata Loupatty.

“Sebagian besar petani kita dalam wadah Gapoktan telah membuktikan melalui panen raya kali ini bahwa inilah hasil perintah Presiden itu. Meskipun masih terdapat berbagai salah satunya masalah pupuk,”jelasnya kepada wartawan di sela-sela panen raya padi gadu di Kampung Yabamaru, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Rabu (6/9/2017).

Menurutnya, akan lebih baik jika menyurat kepada Presiden supaya apa yang menjadi maksud Presiden juga bisa tercapai.

“Bayangkan saja, jika 2018 sekitar 36.000 yang dibutuhkan namun hanya tersedia sekitar 25%. Sedangkan jika non subsidi dibeli petani saya rasa tidak mungkin,”terangnya.

Ia beranggapan petani akan merugi jika harus membeli yang non subsidi dan pelayanan negara kepada mereka akan menjadi boomerang sehingga dipandang penting untuk melapor kepada Presiden sehingga ada avirmasi untuk di Papua pada umumnya dan Merauke khususnya.

Pihaknya berusaha dari waktu ke waktu untuk mengatasi masalah pupuk ini namun seperti yang diketahui bahwa pupuk dibutuhkan di seluruh Indonesia. Di lain sisi, Merauke sudah diminta menjadi lumbung pangan maka pihaknya juga ingin membuktikan kepada masyarakat khususnya masyarakat Merauke. Oleh sebab itu, perlu selalu didukung dan didorong.

Ditambahkannya, beberapa daerah lain di Papua memiliki kemiripan dengan Merauke yang bisa dikembangkan lebih optimal, antara lain Nabire, Jayapura, Keerom juga termasuk Deiyai. Khusus untuk Deiyai mulai didukung antara gunung dan pantai agar semakin baik.

“Setelah semua daerah tersebut lalu ditambah Merauke, saya rasa kita dari timur akan mampu memberi sesuatu bagi Indonesia. Memang salah satu yang menyebabkan produksi menurun adalah hama, di antaranya hama tikus. Namun dinas terkait sudah menangani dan diharapkan tidak ada lagi ada masalah. Hama tikus di areal padi memang tidak bisa dihindarkan. Jadi yang bisa kita lakukan adalah mengurangi, tidak bisa diatasi hingga nol,”pungkasnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY