JAYAPURA (PT) – Dalam rangka mempersiapkan atlet menuju PON XX/2020, Indonesia Woodball Asosiasi (IWbA) Provinsi Papua langsung bergerak dengan menggelar seleksi provinsi (Selekprov).

Selekprov yang berlangsung selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu diikuti 8 kabupaten/kota mewakili lima wilayah adat masing-masing Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten/Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Supiori.

Seleksi ini dibuka secara resmi Ketua Umum KONI Papua diwakili Bidang Pembinaan Prestasi, Noak Baransano.

Ketua Harian IWbA Papua, Daniel Womsiwor mengatakan, menginteraksi pertemuan pengurus bersama Ketua umum KONI Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH maka pengurus IWbA menyelenggarakan seleksi provinsi atlet Woodball dalam rangka menghimpun data-data atlet kemudian menentukan nomor-nomor pertandingan.

“Cabor woodball sebagai salah satu cabang akurasi melakukan seleksi untuk kemudian hasilnya diserahkan kepada bidang Binpres untuk melakukan verifikasi atlet calon PON 2020,” kata Daniel Womsiwor.

Womsiwor menegaskan, meski sebagai cabor baru dan belum akrab dikenal, namun Woodball Papua konsisten dan siap berjuang memberikan medali emas bagi Papua di PON 2020.

Seleksi atlet ini juga sekaligus untuk mengisi nomor-nomor yang nantinya dipertandingan waktu PON. Ada sebanyak 14 medali yang diperebutkan, sehingga seleksi kali ini dalam rangka memenuhi nomor atau kelas-kelas tersebut.

“Kita akan bertindak sebagai tuan rumah dan berambisi menjadi juara umum dari cabang Woodball, maka kita wajib kerja keras,” tegasnya.
Noak Baransano, bidang pembinaan dan prestasi KONI Papua menambahkan semua cabor yang sudah masuk dalam agenda buat berlomba di PON, segera persiapkan atletnya.

KONI Papua sendiri dalam bulan ini akan membentuk tim Puslatprov dan pencanangan TC PON segera dilaksanakan.

“Kita berharap cabor Woodball bisa menghasilkan atlet terbaik yang nantinya menjadi duta Papua di PON 2020 dengan target dapat menyumbangkan emas,” pungkasnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY