MERAUKE (PT) – Sekda Kabupaten Merauke, Daniel Pauta mengakui bahwa kerja nyata IPDN Kampus Papua yang sudah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kabupaten Merauke sangat dirasakan masyarakat khususnya masyatakat Distrik Sota yang berbatasan dengan PNG.

PKL yang dibarengi dengan bedah rumah milik masyarakat ini nyata disambut baik oleh masyarakat bahkan diberikan apresiasi.

“Pemkab Merauke tentunya memberikan apresiasi yang tinggi kepada IPDN Kampus Papua. Karena memang kegiatan PKL di 5 distrik yang ada di Kabupaten Merauke, menjadi dasar bagi setiap Praja untuk lebih disiplin, lebih percaya diri dan memahami persatuan dan kesatuan diantara sesama,” katanya usai menutup PKL 2 Satuan Madya dan PKL 3 Satuan Nindya di Kabupaten Merauke, Distrik Sota, Kampung Sota, Selasa (22/5/2018).

Diakuinya, hal ini fakta dan kondisi yang terjadi dilapangan, karena sudah melihat secara langsung sehingga menjadi bahan pembanding bila nanti di tetapkan menjadi abdi masyarakat yang akan bertugas di mana saja, tidak kaku lagi dan sudah mengetahui tentang karakter budaya dan masyarakat di Papua.

“Sekali lagi Pemerintah Kabupaten Merauke mengucapkan terima kasih kepada Gubernur IPDN yang telah menempatkan Praja untuk melaksanakan praktek kerja di Kabupaten Merauke,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur IPDN Kampus Papua, Dr. Ulmi Listianingsih menjelaskan, pembenahan administrasi-administrasi kampung dilakukan di setiap kantor desa sehingga bagaimana para Praja bersosialisasi dengan masyarakat dan bagaimana melakukan sosialisasi terkait dengan UU No 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja. Artinya bukan untuk kelompok saja tapi juga untuk sekelompok aparatur pemerintahan desa.

Dengan demikian, lanjutnya, ketika sudah dilakukan sosialisasi maka sudah memahami dan mengerti apa itu tujuan dari pada undang-undang dan kegiatan yang dilakukan selain daripada kegiatan program umum.

Diakuinya, masyarakat kampung sangat antusias menerima Praja IPDN Kampus Papua.

“Hasil kerja dari sistem program umum, pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan berjalan dengan optimal. Masyarakat lampung setempat menerima sangat positif dimana yang para Praja IPDN Kampus Papua tersebut mengubah konsep warana dengan mengecat balai kampung, administrasi kampung atau pembukuan, monografi kampung.

“Bukan saja itu, masyarakat kampung saat ini sudah mendapatkan pendataan dari pada setiap jumlah Kartu Keluarga (KK) sehingga kepala kampung sudah bisa mengetahui RT 1 nya berjumlah berapa dengan jumlah KK dan jumlah warga berapa RT 2 nya berapa dengan pendidikan dan kesehatan,” terangnya. (ai/dm)

LEAVE A REPLY