JAYAPURA (PT) – Dinas Kesehatan Provinsi Papua resmi menyerahkan data dari 9 kabupaten yang memiliki rapor merah standar pelayanan kesehatan tiga tahun berturut-turut kepada pihak auditor guna dilakukan audit khusus.

Masing-masing kabupaten tersebut antara lain, Kabupaten Waropen, Mamberamo Raya, Intan Jaya, Deiyai, Dogiyai, Puncak, Nduga dan  Yahukimo.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giay, M.Kes mengatakan, penyerahan data rapor merah kepada auditor untuk dilakukan audit khusus agar dapat mengungkap faktor penyebab yang paling dominan terkait pelayanan kesehatan per kabupaten.

Menurut Giay bahwa beberapa penyebab pelayanan yang kurang maksimal antara lain kurang tertibnya pengalokasian dan pemanfaatan dana Otsus bidang kesehatan atau dana  BPJS Kesehatan.

Kemudian minimnya tenaga kesehatan, akses geografis.

Dikatakannya, pihaknya menyarankan lebih baik transparan, sehingga terungkap daerah mana yang bekerja sungguh-sungguh, daerah mana yang tak sungguh-sungguh, karena jika diakumulasikan tetap saja rendah.

Padahal ada daerah –daerah tertentu kerjanya sudah luar biasa contoh Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Biak Numfor, Mappi.

Khusus Mappi daerah rawah-rawah tapi terus-menerus mendapat penghargaan bukan hanya regional bahkan nasional.

“Tapi jika mulai dari perencanaan, penggunaan dana sampai juga SPJ-nya semua kurang baik, maka perlu diwarning khusus daerah-daerah rapor merah, karena ini sudah masuk ranah hukum,” ungkapnya usai membuka Rapat Koordinasi Teknis Terpadu Program Kesehatan Masyarakat dan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tingkat Provinsi Papua Tahun 2018 di Hotel Aston, Rabu (23/5/2018).

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada sembilan kabupaten rapor merah segera melakukan koreksi, perbaikan, inovasi dan kreasi-yang dilakukan, sehingga warna merah bisa naik ke kuning.

“Merah itu artinya kan jauh dari standar pelayanan kesehatan minimal cakupan yang ditetapkan Kemenkes. Kabupaten lain yang sudah bagus itu saja masih dibawah standar secara nasional, karena yang lain juga ditingkatkan,” jelasnya.

Ditambahkannya, kabupaten rapor merah ditandai dengan dominasi TB, muntaber, Ispa, panas demam tanpa henti dan lain-lain. (ist/dm)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDPT Papua Capai 3 Juta Lebih
Berita berikutnyaMerasa Kecewa

LEAVE A REPLY